Takengon|Darmawan| Kakankemenag Ateng (Aceh Tengah) Kunjungi MIS Belang Jorong Kepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Aceh Tengah, Drs.H.Hamdan, MA yang didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Drs. M. Syahri, Rahmatan Fitra, SE melakukan kunjungan kerja ke MIS Belang Jorong Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (28/14).
Kami ini haus akan pendidikan, melihat anak-anak kami banyak yang ingin menuntut ilmu pendidikan. Beberapa tahun ini kami masih satu induk dengan Kampung Paya Kolak, di situ ada sekolah. Belang Jorong ini merupakan Kampung pemekaran dari Kampung Paya Kolak, belum depenitif.
“Pada tahun 2011 MIS Belang Jorong berdiri dengan jumlah siswa pertama sebanyak 17 orang. Berdirinya MIS ini merupakan hasil dari musyawarah aparat Kampung, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat. Alhamdulillah, inilah keadaan madrasah seperti yang bapak-bapak lihat sekarang ini,” demikian ujar Abdullah Arifin Kepala Kampung Belang Jorong.
“Bagaimana supaya anak-anak kami bisa belajar seperti anak-anak lainnya, walaupun bangunannya masih belum layak seperti bangunan pada sekolah/madrasah lain, namun semangat anak-anak tetap tinggi dalam pelajaran. ini semua merupakan hasil dari gotong royong, kebersamaan masyarakat yang peduli dengan pendidikan. Adapun tanah yang sudah kami siapkan untuk lokasi Mis adalah seluas ± 1 Ha,” cetusnya.
“Tujuan didirikan madrasah ini adalah karena sekolah yang ada di Kampung induk yakni Paya Kolak cukup jauh bagi anak kami yakni ± 2 km jauhnya. Kalau pergi pagi tidak ada masalah karena udara masih segar, tapi ketika waktu pulang sekolah anak-anak butuh dua kali istirahat di jalan,” ujar salah satu warga Kampung Belang Jorong.
Sementara itu, Kakankemenag Aceh Tengah, Drs. H.Hamdan, MA dalam arahannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Reje Kampung, tokoh masyarakat yang telah memprakarsai suatu tugas yang mulia mudah-mudahan ini menjadi tonggak sejarah.
“Anak-anak bisa belajar di tempat yang sangat sederhana ini. kepada Kepala madrasah dan dewan guru yang sudah ada, jangan sampai mundur, komitmen harus kuat serta kegiatan belajar mengajar harus aktif. Kalau Madrasah Ibtidaiyah Swasta masyarakat yang berperan dan kalau madrasah negeri, pemerintah yang berperan. Jika memang di Mi ini butuh guru yang pegawai negeri sipil akan kita usahakan,” demikian ujar H. Hamdan.
Ia menambahkan, tidak mungkin madrasah bisa berjalan jika kegiatan belajar mengajar tidak berjalan dengan baik dan segala sesuatunya harus mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku. Untuk madrasah, jangan berharap jadi PNS, apabila ada waktu dan kesempatan ikuti tes.
Peran reje dan masyarakat untuk bisa memaksimalkan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan. Tandasnya.Dalam kesempatan tersebut Kakankemenag juga memberikan bantuan uang tunai Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) mudah-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Harapan kedepan supaya pengajian anak-anak untuk terus dilakukan dan ditingkatkan karena dengan hal itu kita dapat melakukan pembinaan akhlak dan akidah anak-anak ke yang lebih baik dan mulia mari kita dukung anak-anak untuk tetap sekolah. [y]