Banda Aceh (Inmas)---Ramadhan memang membawa rahmat bagi keluarga besar Kementerian Agama RI, dengan diserahkannya prediket opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Termasuk rahmat bagi Kemenag Provinsi Aceh, dengan satker yang banyak, yang ikut menyumpangkan andil bagi penilaian hasil laporan keuangan Kemenag secara keseluruhannya.
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Asy'ari mengajak jajaran Kanwil bisa mensyukuri penyerahan opini atas laporan keuangan tahun 2016 itu. "Mari kita pertahankan opini WTP itu. Mari kita bekerja lebih baik lagi, bisa mempertanggungjawabkan atas apa yang telah diraih Kemenag itu," ajak Kabag TU, menyampaikan pesan Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh yang sedang mengikuti kegiatan pengawasan melalui Peneguhan Pancasila bagi ASN kemenag di Jakarta.
Kakanwil sampaikan apresiasi atas peraihan opini laporan keuangan dari BPK RI ini. "Kita masuk lima besar dari kementerian dan badan yang raih prediket itu," sambungnya, dalam ceramah perdana ba'da zhuhur, Senin (29/5), di Mushalla Al-Ikhlas Kanwil. Ceramah ba'da zhuhur dilakukan Senin-Kamis bersama penceramah yang berbeda, di antaranya Kakanwil, Kabid PD Pontren, dan DR H Fauzi Saleh Lc.
Sebagaimana diberitakan, pada pagi Senin (29/5) telah diserahkan hasil pemeriksaaan laporan keuangan oleh anggota V BPK RI Isma Yatun kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor BPK RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
"Alhamdulillah semuanya mendapatkan opini WTP tentu ini sesuatu yang dapat kami syukuri," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin di kantor BPK RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan itu.
Kemenag telah mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP dari Badan Pemeriksaan Keuangan, terkait Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) Tahun 2016. Predikat itu baru diperoleh setelah 12 tahun.
Selama tahun 2011 hingga 2014, Kemenag hanya mendapatkan WTP Dengan Paragraf Pengecualian (DPP). Bahkan, pada 2015 Kemenag mendapatkan Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Hal itu lantaran Kemenag memiliki Satuan Kerja (Satker) yang jumlahnya cukup banyak, tidak kurang dari 4.557 Satker.
Dengan adanya penerapan sistem akuntansi berbasis aktual yang diterapkan pemerintah, Kemenag terus berusaha membenahi LKKA menjadi lebih baik. "Alhamdulillah dengan nilai-nilai integritas, profesionalitas, integritas, tanggung jawab dan keteladanan kami memeriksa, buahnya opini WTP di tahun 2016 ini," katanya.
Sebelumnya, Sekjen Kemenag Nur Syam melakukan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan. Dalam kesempatan tersebut diserahkan juga Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Dana Abadi Umat (DAU) dan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), keduanya juga meraih penilaian opini WTP.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, opini WTP atas LKKA 2016 ini merupakan peristiwa bersejarah yang patut disyukuri dan karenanya menjadi tanggung jawab seluruh ASN Kementerian Agama untuk menjaga dan memelihara prestasi dan kinerja untuk terus dikembangkan di masa mendatang.
"Opini WTP ini merupakan persistiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya. Sejak 12 tahun Kemenag bekerja keras untuk mendapatkan opini WTP ini, dan tahun ini kita memperoleh opini terbaik tersebut," ujar Menag. [y/Rn]