CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Jumat ke Madinah, Jamaah Aceh yang Meninggal Lampaui 2014

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 199
Kamis, 8 Oktober 2015
Featured Image

[Debarkasi Banda Aceh | Yakub]  Sekretaris Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Aceh, Drs H Herman MSc, jelaskan bahwa jamaah haji asal Aceh, sedang siap-siap ke Madinah. Rencananya, Jumat (9/10), Kelompok Terbang (Kloter) 1, asal Banda Aceh dan Aceh Besar, duluan ke Madinah. 

Jamaah Gelombang II, memang duluan ke Makkah, baru ke Madinah. Jamaah Gelombang I, duluan ke Madinah baru ke Makkah, dan seusai di Makkah pulang duluan viaInternasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah. Dan jamaah RI selain asal Aceh, telah duluan ke Madinah sejak Jumat (25/9), dan telah ke Tanah Air sejak Sabtu (3/10) lalu.

“Sembilan hari rata-rata jamaah berada di Madinah. Jika Kloter 1, meninggalkan Madinah pada Ahad (18/10) shubuh Waktu Arab Saudi (WAS), maka mereka berangkat ke Madinah Jumat besok (9/10),” jelanya.

Proses pemulangan jamaah haji Indonesia Gelombang I, sudah berlangsung sejak Senin (28/9), disusul kemudian proses pemberangkatan jamaah haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah sejak Sabtu (3/10). Rabu (7/10) kemarin, 29 kloter akan kembali diberangkatkan dari Makkah al-Mukarramah, baik ke Jeddah maupun ke Madinah al-Munawarah.

“Ada 15 kloter diberangkatkan dari Makkah menuju Jeddah untuk kemudian dipulangkan ke Tanah Air. Dan, 14 kloter lainnya akan diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah untuk menjalani ibadah arba’in,” demikian penjelasan Kepala Seksi Pelayanan Pemulangan Daker Makkah Ismali Aini kepada Tim Media Center Haji (MCH), Debarkasi dan ke kemenag.go.id.

Selanjutnya, usai laksanakan amalan sunat termasuk arba’in (shalat 40 waktu), dan ziarah selama di ‘Kota Nabi’, hujjaj (haji/hajjah), tinggalkan kembali dari Madinah (Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz/AMAA) Madinah, ke Aceh (lewat Bandara Blang Bintang). “Moga tak ada asap, nanti” doanya.

Sementara Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah dan istri Hj Niazah A Hamid, yang berangkat ke Tanah Suci via Rabu (7/10) tiba ke Serambi Mekkah dan landing di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM). Lalu gelar rapat penting di Banda Aceh, dengan alim ulama.

Lampaui Angka 2014

H Herman selaku Sekretaris PPIH Debarkasi Banda Aceh, yang juga Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, tambahkan bahwa tahun ini memang yang meninggal lampau angka tahun lalu yang hanya 12 jamaah. “Angka itupun sudah jelang pulang, tapi kali ini, jamaah masih di Makkah, belum ke Madinah, yang meninggal sudah 14 jamaah,” jelasnya. Angka yang tinggi juga, jamaah yang meninggal (korban musibah atau sakit), untuk ukuran Indonesia, dibandingkan 2014, dan 2013.

Menurut Herman, selain sakit, jamaah meninggal karena cuaca yang menyengat hingga 43 derajat celcius.

Rincian yang meninggal, jelasnya, (1). Almarhumah Hj Badriah binti Jalil (59 tahun), Kloter 7, warga Gampong Cureh Tunong Simpang Maplam Bireuen, meninggal dunia di Makkah. Almarhumah yang semua diduga karena gejala lambung, tapi tetap masih dinyatakan sehat, meninggal pada Selasa (6/10) pukul 21.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau dini hari Rabu (7/10) di Aceh (pukul 01.30 WIB). Almarhumah yang meninggal sedang berzikir, berpulang di Pemondokannya Mahbas Jin Makkah. 

(2). Almarhum Tgk H Razali bin Hanafiah Yusuf (62 tahun), Kloter 5, warga Pusong, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, juga meninggal karena sakit Rabu (7/10). Semua telah dimakamkan di Makkah. (3). Almarhum H Abdul Rani bin Abu Bakar bin Ahmad, Kloter 4 warga Dusun Beuladeh Gampong Lamnga, Mesjid Raya, Aceh Besar, meninggal saat sedang shubuh di Aceh, dini hari WAS. Almarhum dishalatkan di Masjidil Haram, ba’da zhuhur Selasa (6/10), dimakamkan di Ma’la.

(4). Almarhumah Hj Cut MeurahUmi binti Nyak Husein, yang masuk Kloter 8, meninggal dunia karena sakit (gangguan pembuluh darah), cardiovarcular diseases/ CVD atau masalah jantung. Almarhumah (70-an tahun), asal Ujong Kalak Johan Pahlawan Aceh Barat. Ia meninggal jelang shubuh Jumat (2/10) sekitar pukul 03.00 WAS, atau pagi di Aceh.

(5). Almarhum H Abdullah bin Abbas Muin (90) Kloter 3, warga Dusun Pulo Ticen, Paloh, Kec. Pidie, Kab Pidie meninggal dunia pada zhuhur Selasa (29/9), atau ‘ashar di Aceh. 

(6). Alamarhum H Yahya bin Abdurrahman Salman, asal Desa Cot Cut, Aceh Besar, Kloter 9 manifes 008, sebelumnya meninggal dunia karena sakit cardiovarcular diseases/CVD, pada Sabtu (26 September/ 12 Dzulhijjah) pukul 12.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar ‘ashar di Aceh. Almarhum yang masuk Kloter Gabungan dengan Embarkasi Medan dan Banjarmasin meninggal meninggal di pemondokan, di Makkah, dan dimakamkan di Sha Raya’a.

(7). Almarhum H Amir bin Abdullah Leubeu (76), warga Dusun Beringin Gampong Matang Tengoh, Bireuen.  Menurut H Herman, almarhum yang masuk Kloter 7 manifes 101, sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Alwadh, dan meninggal dunia karena cardiovarcular diseases, Ahad (27 September/ 13 Dzulhijjah), pukul 06.30 WAS (sekitar pukul 09.30 di Aceh), dimakamkan di Makkah Sharaya.

(8). Almarhum H Abdul Samad Haji (77), Kloter 4 seat 055, warga Dusun Tgk Chik Ilie Ulee Kareng, Banda Aceh, dua jam setelahn itu, meninggal dunia Ahad (27 September/ 13 Dzulhijjah). Abdul Samad Haji masuk Kloter 4 seat 055, meninggal pada pukul 08.00 WAS (sekitar pukul 11.00 di Aceh) karena menderita penyakit Ec Respiratory Stress/respiraory diseases, sebelumnya dirawat di Klinik Sektor 2 Mahbasjin, dimakamkan di Raya’a.

(9). Dua hari sebelum itu, jamaah yang meninggal karena sakit respiratory diseases, ialah almarhumah Hj Cut Salihin binti Tgk Hamzah (77 tahun), Kloter 2 seat061, warga Gampong Suka Makmur Aceh Singkil. Almarhum meninggal Jumat (25 September/ 11 Dzulhijjah) pagi Waktu Arab Saudi (dhuha di Aceh), dimakamkan di Saraya.

(10). Almarhum H Ismail bin Yusun bin Adam (72 tahun), Kloter 1 seat 056, warga Gampong Lambarih Bak Mee Suka Makmur Aceh Besar juga meninggal karena symptoms sign and abnormal climcal, pada ‘isya Waktu Saudi Arabia (tengah malam di Aceh). Keduanya dimakamkan di Saraya Makkah.

(11). Almarhumah Hj Salbiyah binti Teungku Basyah (61 tahun), Kloter 5 seat 189, warga Gampong Krueng Manyang, Kuta Makmur Aceh Utara, meninggal di Mina, karena symptoms sign and abnormal climcal, dan dimakamkan di Saraya. Almarhum yang memang selama ini ada masalah dengan jantung, dimakamkan di Syaraya Makkah, ba’da Jumat di Makkah (‘ashar di Aceh).

(12). Almarhumah Hj Aisyah Genap Bekor (80 tahun), Kloter 8 seat 289, meninggal sebelum itu, pada Kamis (24/9), karena sakit, symptom yang sama, dan cuaca yang sangat panas. Almarhumah asal Bener Meriah (Gampong Pante Raya), meninggal pada sore Kamis (ba’da maghrib di Aceh), dimakamkan di Saraya.

(13). Almarhumah Hj Nurhayati binti Ishak bin Hasan (62 tahun), Kloter 6, warga Gampong Keude Luengputu Pidie Jaya, sebelum itu, ada dua jamaah Aceh yang meninggal seusai wukuf karena circulatory diseases, pada Rabu (9 Dzulhijjah/ 23 September).

(14). Almarhum H Abdullah bin Umar bin Ali (62 tahun), Kloter 5 seat 351, warga Gampong Meunasah Mee, Muara Dua, Kota Lhokseumawe, meninggal karena respiratory diseases, dimakamkan di Makkah, pada hari yang sama dengan Hj Nurhayati. Allahummaghfirlahum….

[foto2: Kakanwil ikuti pelepasan Kloter 8 dan Kloter Gabungan (Kloter 9); bersama tim medis; dan kondisi Asrama Haji di luar dalam ruang kesehatan]

 

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh