Meulaboh-KemenagNews. Tahukah anda apa itu disipilin diri? Disiplin diri adalah kemampuan untuk membuat diri Anda melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu, yang memang perlu Anda lakukan demi meraih suatu kesuksesan, secara khusus pada saat Anda tidak suka untuk melakukan pekerjaan tersebut. Definisi ini penting untuk dipahami dengan sungguh-sungguh, maka saya usulkan agar Anda membacanya berulang kali secara perlahan sampai berhasil menghafalkannya.
Setiap orang pasti menginginkan hidupnya sukses. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan apakah semua orang mengetahui apa makna sukses itu sebenarnya? Sukses bukan berarti orang yang hartanya melimpah, memiliki mobil banyak, rumah mewah, atau yang lainnya. Namun, tidak dipungkiri bahwa orang yang hidupnya sukses semua kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sukses tidak hanya dalam bentuk materi saja, tapi juga dalam bentuk nonmateri. Sukses dapat diartikan sebagai tujuan atau keinginan-keinginan yang telah tercapai yang diraih dengan kerjakeras dan sungguh-sungguh. Selain itu, dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri, orangtua, masyarakat, bahkan bangsa dan negara.
Pada umumnya kita cenderung memilih melakukan pekerjaan sebatas yang kita suka saja dan menghindari kegiatan yang membuat kita tidak nyaman. Bila kita jujur, kecenderungan semacam ini sering kita lakukan, bahkan termasuk dalam hal menyelesaikan suatu pekerjaan yang sudah jelas akan membuat hidup kita menjadi lebih baik. Mengapa? Karena kita semua terlahir dengan sifat yang cenderung “merangkul kenikmatan dan menolak penderitaan.”
Kesuksesan bukan merupakan warisan yang berasal dari orangtua, juga bukan sebagai hadiah ulang tahun. Kesuksesan tidak akan datang begitu saja. Sukses diraih melalui proses yang panjang dan membutuhkan waktu, strategi, usaha, keinginan yang kuat, pengorbanan yang tidak mudah, dan yang terpenting kita harus fokus. Sebenarnya kesuksesan merupakan upaya yang dilakukan untuk membangun sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang menganggap dirinya selalu gagal. Orang yang sukses tidak pernah menunggu keberuntungan atau kesempatan mendatanginya, tapi kesuksesan itu harus diciptakan. Ia tidak mengenal kata menyerah, selalu berusaha untuk meraih apa yang diinginkan dan selalu bersifat dinamis dengan perubahan yang ada.
Sebagai contoh, mengapa Mr. M selalu merokok setelah makan? Karena ia berpikir bahwa merokok setelah makan memberi kenikmatan. Tetapi ketika Mr. M jatuh sakit lalu dokter memberi peringatan terakhir bahwa Ia akan mati dalam satu tahun bila tidak berhenti melakukan kebiasaan salah tersebut, apa yang terjadi? Jika Mr. M terhitung orang yang masih normal, ia pasti akan berhenti melakukannya. Mengapa? Karena sekarang bagi Mr. M merokok setelah makan tidak lagi diasosiasikan sebagai “kenikmatan” melainkan “penderitaan” yakni kematian yang mengenaskan.
Bukan orang sukses namanya apabila tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidup. Kegagalan bagi orang sukses dianggap sebagai langkah awal menuju keberhasilan, ia menjadikan kegagalan tersebut untuk berintrospeksi diri. Dapat kita lihat orang-orang sukses yang terkenal hingga seluruh dunia, seperti penemu bola lampu, Thomas A. Edison. Sebelum ia berhasil menyalakan lampu pertamanya, ia melakukan ribuan kali eksperimen yang selalu berakhir dengan kegagalan, namun ia tidak pernah berhenti dan menyerah begitu saja.
Semua orang sukses pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya. Dalam proses pencapaian diperlukan rancangan yang matang untuk melangkah. Rancangan tersebut harus dilakukan secara konsisten dan diperlukan disiplin diri yang kuat agar dapat memetik hasil dari perbuatan yang telah dilakukan. Disiplin terhadap diri sendiri dalam melakukan langkah-langkah sesuai jadwal yang telah dibuat untuk meraih kesuksesan itu merupakan hal yang mendasar.
Disiplin diri merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh orang yang menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Usaha kecil yang dilakukan dengan disiplin akan memberikan manfaat yang luar biasa. Hal itu dapat kita temukan pada tetesan air yang dapat membuat batu yang keras menjadi berlubang, sepintas peristiwa tersebut mustahil terjadi karena tetesan air yang menetes begitu lembut dibanding dengan batu yang keras. Namun, tetesan air berjatuhan secara teratur itulah yang mengakibatkan batu menjadi berlubang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa menerapkan budaya disiplin dalam hidup seseorang merupakan sesuatu yang tidak mudah. Hal itu disebabkan manusia yang cenderung bermalas-malasan, menunda-nunda pekerjaan, tidak mau berusaha tapi menginginkan hasil yang maksimal, menganggap setiap pekerjaan yang dilakukan sebagai beban, dan cepat merasa bosan apabila pekerjaan yang dilakukan hanya itu-itu saja.
Patut dicatat bahwa kedisiplinan akan mempercepat pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Berbeda halnya jika kita menjalani hidup hanya dengan bersantai ria. Kegagalan dapat dialami orang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, namun ia tidak mampu menguasai dirinya sendiri untuk hidup disiplin. Tanpa disiplin, sesuatu yang telah direncanakan akan berjalan dengan sia-sia karena ketidakjelasan alur yang dilewati. Misalnya saja ketika kita ingin sukses dalam belajar, hal yang pertama dilakukan yaitu menyusun jadwal kapan harus belajar, bermain, beristirahat, dan lain-lain. Selanjutnya mewujudkan dalam tindakan harian yang telah ditetapkan. Namun, hal tersebut tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan displin diri. Padahal tindakan harian yang dilakukan secara konsisten akan menghasilkan kebiasaan dan mengantarkan seseorang menuju jalan kesuksesan. Selain itu, hal tersebut juga dapat menentukan nasib seseorang, entah baik maupun buruk.
Penting bagi kita untuk mengontrol tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap apa yang kita pikirkan dan lakukan akan membawa akibat berupa kebaikan atau keburukan. Hal itulah yang akan membawa kita ke tempat yang akan dicapai atau hanya diam di tempat tanpa ada perubahan.
Kesuksesan tidak dapat diraih secara instant. Seorang pemain sepakbola kelas dunia saja membutuhkan waktu latihan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk belajar menguasai seluruh teknik dalam permainan sepakbola, diperlukan kesungguhan dan disiplin diri yang kuat hingga menjadi pemain kelas dunia. Begitu juga dengan seorang anak yang sedang belajar berjalan. Dimulai dari merangkak ia belajar untuk berdiri, jatuh bangun hingga kadang ia terluka, tapi ia tetap terus berusaha, tiada hari tanpa berlatih hingga akhirnya ia mampu untuk berjalan sendiri. Sama halnya dengan perenang, juru masak, ilmuwan, pengusaha, dan lain sebagainya.
Apabila kita telah meraih suatu kesuksesan, jangan merasa cepat puas dan terlena dengan apa yang diraih. Hal tersebut akan menjadikan kita tidak berkembang karena tidak ada keinginan untuk menjadi yang lebih baik dari apa yang diraih sebelumnya. Orang yang merasa cepat puas cenderung lalai dalam mempersiapkan dirinya kedepan, terlebih mengingat kondisi zaman yang selalu berubah dengan cepat.
Kesuksesan tidak akan diraih hanya dengan mimpi dan angan-angan tanpa diaplikasikan melalui tindakan. Namun, melalui mimpi itulah cara kita untuk menemukan semangat dan motivasi dalam menggapai kesuksesan. Beranilah untuk bermimpi dan wujudkanlah mimpi itu kedalam tindakan-tindakan dengan disiplin diri yang kuat. maka kita akan menjadi orang yang sukses.
Bagaimana dengan Anda? [jufrizal, kankemenag acaer barat]