Idi (Irfan) Pemerintah mengangkat tema layanan haji tahun 2023, "Ramah Lansia". Karena tidak ada pendampingan lansia, para petugas mengambil alih sebagai pendamping Lansia.
Tujuannya karena tidak ada pendampingan lansia agar tidak muncul antrian panjang bagi jama'ah haji reguler, karena terserobot oleh pendamping yang baru mendaftar beberapa tahun untuk mendampingi jama'ah lansia.Jama'ah semakin lama menunggu, akhirnya menjadi lansia juga.
Siti Zahara Binti Zaidan Yunus seat 319 rombongan 7 dengan nomor paspor C6586669 alamat Dusun Suka Makmur Birem Alur Nyamuk Rantau Aceh Timur merupakan salah satu dari 273 jama'ah lansia di BTJ 10 jika ditinjau dari usia 65 tahun ke atas.
Lansia dapat dibagi beberapa katagori, lansia dengan kondisi jiwa sehat tapi fisik sakit, lansia fisik lemah tapi jiwanya sehat, lansia dengan kondisi jiwa dan fisiknya sakit, ketiga katagori tersebut ada pada jama'ah di BTJ-10.
Ketika tiba di Hotel Abraj Taba Madinah, kondisi jiwa ibu Siti Zahara tidak stabil, mondar mandir dari satu kamar ke kamar lain, dari lorong ke lorong lain sambil minta pulang tidak mau berada di hotel tersebut, beberapa jama'ah mencoba menenangkan nya, tetapi beliau tetap tidak mau.
Hal ini terjadi, karena Beliau belum mengetahui di mana kamarnya dan belum berjumpa dengan teman teman yang telah menempati kamar terlebih dahulu.
Dr. Zulkhairi selaku PHD mencoba mengrukyat dengan ayat Al Quran malah diludahinya, akhirnya Beliau terpaksa di bawa ke KKHI.
Setelah kembali dari KKHI, petugas mencoba merubah sistem pendekatan dengan ibu Siti Zahara dengan 3 S, yaitu senyum, sapa dan sentuh. Memperlakukan sebagaimana layaknya orang tua yang membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan komunikasi dari anak anak mereka.
Ibu Ira Wirastuti Nurdin, yang bertugas pada Rumah Sakit Umum Aceh Tamiang pada Komite Pencegahan dan Penularan Infeksi (PPI) selaku perawat Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) memberikan perhatian khusus kepada Beliau, "Menyisir rambut, menyuapkan makanan, merapikan pakaian, bahkan bercanda bercerita tentang makna kehidupan, memberikan motivasi ibadah seraya berkata, "Nenek kita sedang berada di tanah suci, melaksanakan ibadah haji".
Nenek sabar ya. Kedekatan ini membuat nenek Siti Zahara sembuh dan bisa tinggal bersama sekamar dengan jama'ah lain. Karena kedekatan, Nenek Siti Zahara menganggap Ibu Ira sebagai anaknya, kerap kali dia bertanya pada jama'ah lain, "Mana Ira anak saya". Ketika kegiatan Armuzna, beberapa kali ibu Siti membawa tas minta pulang, mana mobil aku mau pulang, "Kata beliau sambil menenteng tas".
Jama'ah lain langsung memanggil ibu Ira untuk menenangkannya.
Ibu Ira yang dikalangan jama'ah dikenal ramah, suka senyum dan nyapa, tidak sedikitpun terlihat ada beban diraut wajahnya bahkan tidak pernah panik tetap tenang sekalipun kondisi galau, seperti pengangkutan Lansia terakhir dari Arafah ke Mina. Semua dihadapi dengan tenang dan terkontrol.
Sementara Itu Bapak Shulfan selaku ketua rombongan 7 juga sering mengedukasi ibu Siti, ketika minta pulang, Beliau langsung nelpon anaknya, dan menyampaikan pesan dari anak agar nenek tetap tenang mereka semua di kampung sehat-sehat, pada hal hanya trik untuk menenangkan Beliau supaya tetap tenang.
Tidak hanya ibu Siti yang memerlukan perhatian khusus, juga terdapat beberapa jama'ah lansia lainnya seperti ibu Bunge dari Lokop yang sejak di Asrama haji sebelum berangkat minta pulang. "Mana anak ku, kenapa dia tidak menjemput aku", Demikian ungkapan Beliau dalam bahasa Gayo.
Ibu Ira juga memberi perlakuan yang sama terhadap ibu Bunge dan jama'ah lansia yang tinggal sekamar dengan nya, karena satu daerah Lokop.
Dr. Teuku Yasser selaku Tenaga Kesehata sering kali duduk bersama jama'ah lansia sambil bercerita tentang kehidupan jama'ah tersebut, seperti berapa jumlah anak, jumlah cucu, tentang pekerjaan, masa kecil, masa berumah tangga hingga sampai ke tanah suci. Hal ini bertujuan untuk memberikan rangsangan pada otak jama'ah. Bahkan Beliau juga, membawa jama'ah untuk jalan jalan di sekitar hotel makan minum ringan hanya sekedar memberikan refleksi pada otak jama'ah.Inbuhnya