[Aceh Besar| Muhammad Yakub Yahya]  Muhammad Fajar, satu dari 300-an siswa yang ikut Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) PAI 2016, di SMP Negeri 1 Lampeuneurut, Darul Imarah, Aceh Besar, Senin (25/4).

Selama ujian, Fajar didampingi satu ibu guru, di depan ruang kepala. Siapa pun akan iba (rasa kasihan) menyaksikan pemandangan ini, di samping haru pilu.

Jelas Kepala Sekolah Dra Endang Pujiati pada admin ini, dia ada masalah dengan penglihatan, akhir-akhir ini, maka tenaga TU mendampingi membaca soal ujian, dia yang menjawab, guru yang bantu hitamkan kertas jawaban. Kepala SMP itu didampingi Kasi PAI Kankemenag Aceh Besar, Drs Tarmizi Sulaiman.

Berbeda dengan rekan sekelasnya, yang sehat walafiat, dia agak payah mencari sumber suara, apalagi tulisan. Melihat gejala yang ditimpakan atas Fajar, barangkali ia dalam level low vision (penglihatan kabur/samar).

Memang jika di ‘sekolah khusus’ dengan siswa berkebutuhan khusus, mungkin ada fasilitas untuk kategori tunanetra (kendala penglihatan), tunarungu (pendengaran), tunagrahita (‘telat jalan’ memorinya), dan sebagainya. ABK ialah Anak Berkebutuhan Khusus yang disatuatapkan di SMPLB atau SMALB.

Selain ‘aneka tuna’ ada kendala kenormalan lainnya. ABK meliputi, selain tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.

Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.

Menurut pasal 15 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, bahwa jenis pendidikan bagi Anak berkebutuan khusus adalah Pendidikan Khusus.

Nah, Senin (25/4) itu, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1, Jalan Soekarno- Hatta, dia yang mulai kurus, sama-sama dengan kawannya di lokal, baik mulai maupun usainya. Di SMPN dari 315 siswa, dua absen, karena sakit. SMP ini berada di kawasan kantor MPU Aceh, Hotel The Pade, dan arah keluar bus dari terminal Batoh.

Sementara, menurut amatan admin sebelum ke Lampeuneurut, di SMPN 1 (samping SMA Peukan Bada, samping Kantor Camat) dan SMPN 2 Peukan Bada (di Jalan Ujong Pancu Lam Isek), semua siswa peserta USBN, hadir.