Simpang Tiga Redelong-KemenagNews (21/8/2013) Keluarga besar Kementerian Agama Kab. Bener Meriah menggelar acara halal bi halal bersama seluruh karyawan/i yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah. Acara pada 12 Syawal itu, diadakan di Aula Kemenag Kab. Bener Meriah.Kakankemenag Kab. Bener Meriah Drs. H. Amrun Saleh, MA dalam sambutannya menyampaikan ucapan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin, atas segala kesalahan dan kekhilafan yang terjadi di masa lalu." Acara halal bi halal ini bertujuan untuk saling maaf - memaafkan, membuka pintu maaf se lebar-lebarnya bagi kesalahan orang lain kepada kita dan kesempatan kita untuk meminta maaf atas kesalahan kepada orang lain baik yang disengaja maupun tidak. Mudah-mudahan dengan begitu tali silaturrahim dan tali persaudaraan di lingkungan kankemenag Kab. Bener Meriah akan lebih bertambah erat dan kuat, imbuhnya.Sementara itu, Tgk. Husaini Sasa yang juga seorang Mubaligh di Kab. Bener Meriah selaku penceramah pada acara halal bi halal tersebut menyampaikan materi seputar “Pentingnya Hakikat Halal Bi Halal dalam menguatkan tali silaturrahmi dan saling bermaapan.” "Kerelaan untuk membuka pintu maaf dan kesadaran untuk meminta maaf insya Allah telah ada dalam diri kita semua, karena selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan kemarin kita telah ditempa untuk meningkatkan ketaqwaan dan ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala melalui puasa, zakat, sholat berjama’ah, memperbanyak zikir dan kegiatan ritual lainnya. Sampai akhirnya kita tiba pada hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri dan wujud kemenangan yang telah kita raih, sudah seharusnya dibuktikan secara nyata dengan bertambahnya ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Kemenangan itu pun perlu kita wujudkan dengan meningkatkan ukhuwah islamiyah diantara kita. Jadi hakikat halal bi halal adalah memadukan kasih sayang yang bersifat kekeluargaan dan keagamaan serta melepaskan beban untuk memberi maaf," jelasnya.Menurut tuntunan ajaran Islam, saling memaafkan itu tidak di tetapkan waktunya setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan, melaikan kapan saja setelah seseorang merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera minta maaf kepada orang tersebut. Bahkan Allah SWT lebih menghargai seseorang yang memberi maaf kepada orang lain (Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 134). Acara ini diakhiri dengan salam-salaman dan saling bermaaf-maafan antara sesama karyawan/i yang hadir dalam acara halal bi halal ini. (Humas Kemenag BM/Yusra, S.Sos/y).