Meureudu|Muhammad Ghafar| Bagi kita liburan semester ganjil kali ini belum lengkap rasanya kalau tidak sedikit menggerakkan langkah menuju salah satu tempat rekreasi yang menjadi primadona di Aceh, yaitu Kutaraja (Banda Aceh).
Kami memutuskan tancap gas hari Senin (6/1) dengan roda dua, sebenarnya rencana kami ke daerah kunjungan Tsunami 2004 silam semenjak hari pembagian Rapor (Sabtu, 4/1). Namun karena kebetulan di daerah kita lagi disibukkan dengan meu’ue (bersawah), jadwalnya kami geser ke hari Minggu.
Ternyata malam Minggu saya (Muhammad Ghafar) dihubungi Bilal Masjid Beuriweuh untuk mengambil undangan pada beliau agar mengikuti pembentukan Badan Kepengurusan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) tingkat Kecamatan Meureudu di aula kantor Camat, kemudian saya koordinasi dengan Riski Saputra (foto, tidak memakai tas). Kesimpulannya jadwal kita pindahkan lagi di hari Senin.
Selesai saya mengikuti pembentukan BKPRMI tingkat Badan Pengurusan Kecamatan (BPK) sekitar pukul 12 siang, saya datangi rumah Riski yang kebetulan di depan rumah saya agar bersiap-siap, oceeey tanggapannya. Alhasil kami berdua tancap gas sekitar setengah 2 WIB.
Oh ya, sebelum pergi kami berencana ke Waduk Keliling di Indrapuri. Roda motor terus memberikan gaya terhadap jalan raya membuat motor yang kami duduki terus melaju, liku-liku di lintasan Seulawah memberikan tantangan tersendiri bagi kami dan sijagoan kami.
Suasana sempat meredup, di lintasan Seulawah membuat kami berpikir 2 kail apakah harus ke Waduk Keliling ataupun tidak. Namun sesampai kami di kawasan Indrapuri, suasana memungkinkan dan kami pun belok kiri dan menuju ke areal Waduk tersebut yang berjarak beberapa KM ke dalam.
Kira-kira sekitar pukul 4 sore kami tiba di waduk keliling, mengambil foto dengan objek yang begitu indah dan menikmati suasana yang begitu kalem menghasilkan kebahagiaan tersendiri di benak kami. Sekitar pukul 4:30 motor dihidupkan, kami melesat lagi ke hasrat utama (Banda Aceh).
Sekitar pukul setengan 6 lewat, kami melihat tulisan di atas permukaan jalan “Selamat Datang di Banda Aceh”, kami telah sampai ke Kutaraja. Kemudian Riski yang memegang kendali kendaraan langsung menuju kawasan Lamtumen Timur untuk memberitahukan kakaknya yang tinggal disana tentang kedatangannya.
Sesudah itu kami menuju ke Asrama Meureudu Meurah Dua di kawasan Atuek Pahlawan menjelang Magrib karena abang saya tinggal di sana. Pertualangan kami masih berlanjut di malamnya dan untuk malam Selasa kami rencana nginap di Asrama tersebut, sedangkan malam Rabu kita nginap di rumah kakaknya Riski.
Kami di sini rencananya mendatangi beberapa tempat liburan seperti Lhoknga, Rumah Aceh dan sebagainya. Saya sendiri rencananya hari Rabu (8/1) langsung pulang kampung mengingat areal persawahan yang menunggu kepulangan saya. Sementara teman saya rencana menghabiskan masa libur disini dengan kurun waktu yang agak lama. [y]