Berikut redaksi menurukan berita/ kenang-kenangan dari Muhammad Azha SAg MA (peserta Workshop Jurnalistik Kankemenag Pijay yang digelar 23-25 Oktober, di Aula Bappeda). Muhammad Azha, guru MAN Ulim yang dekepala Drs H Muhammad Yusuf MM, menulis renungan, akhir tahun soal keteladanan dari pelaku empat pilar, empat pilar keteladanan di bulan Dzulhijjah.
Pertama, teladan dari ayah Nabi Ismail as, Nabi Ibrahim as. Beliau adalah seorang ayah yang arif, pemimpin yang bijaksana, dalam memimpin dan membina rumah tangga. Suami Siti Hajar dan Siti Sarah ini sangat demokratis. Beliau selalu bermusyawarah dalam setiap kali mengambil keputusan dan kebijakan. Oleh karena itu, sosok dan warisan Nabi Ibrahim moga bisa menjadi suri teladan bagi pemimpin dan pendidik.
Kedua, Kepribadian Nabi Ismail as, saudara Nabi Ishaq as. Beliau seorang pemuda remaja yang kuat iman, taqwa, dan patu sama orang tua. Maka dalam rangka memajukan agama, bangsa dan negara, kita sangat membutuhkan generasi Ismail masa kini. Oleh karena itu semoga keteladanan dari Nabi Ismail menjadi teladan bagi remaja-pemuda.
Ketiga, Kepribadian Siti Hajar as. Siti Hajar ialah istri Nabi Ibrahim as. Ia orang tua yang sabar, taat, dan mencintai anaknya, maka menjadi teladan bagi para ibu dalam membina rumah tangga.
Keempat, bentuk rumah tangga Nabi Ibrahim, Ismail, Si Hajar itu. Sebuah keluarga yang menjadi penguat bangsa ini…
[Muhammad Azha SAg MA, Muhammad Azha 085260301876, guru MAN Ulim, alamat Gp Blang Meurah Dua, peserta Workshop Jurnalistik Kankemenag Pijay yang digelar 23-25 Oktober, di Aula Bappeda/y]
[Foto: peserta Workshop Jurnalistik Kankemenag Pijay yang digelar 23-25 Oktober, di Aula Bappeda) sedang menyimak materi Kebijakan Kemenag tentang Kehumasan dari Kasubbag Inmas Kanwil Ustadz Akhyar, MA, foto: yakub]