Karang Baru (Sofyan) – “Sak iki zaman edan, sing ora melu edan bakal ora keduman, nanging, sak beja-bejane wong sing melu edan isih luwih beja wong kang eling lan kelingan (sekarang ini zaman edan, yang tidak ikut edan bakal tidak kebagian, tapi, seberuntung-beruntungnya orang yang ikut edan masih lebih beruntung orang yang ingat dan saling mengingatkan).”

Samsul Huda, MA Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Aceh Tamiang atau yang dulu disebut MAN Kualasimpang, mengawali tausiah bakda Zuhurnya di Mushalla Al-Ikhwan Kankemenag Atam pada Rabu (13/4/2022) dengan sebuah ungkapan dalam bahasa jawa yang menunjukkan kondisi zaman saat ini.

Selanjutnya ia mereduksi sebuah hadis Nabi Muhammad SAW; “orang yang puasanya hari ini lebih baik dari kemarin adalah orang beruntung, orang yang puasanya sama seperti puasanya kemarin adalah orang yang rugi dan orang yang puasanya lebih buruk dari kemarin adalah orang yang celaka."

“Ada empat hal kegilaan yang dilakukan orang sekarang yang menghilangkan pahala puasa, sehingga ia tak memperoleh apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga,” ujar Samsul Huda yang kembali menukilkan sebuah Hadis Nabi Muhammad SAW.

Empat hali itu adalah: Pertama; Bohong (tidak Jujur), yang kedua; Ghibah dan Namimah (Mengatakan kejelekan-kejelekan orang dan mengadu domba), ketiga; Sumpah Palsu.

“Tiga dari empat kegilaan itu berasal dari lidah/lisan, oleh karenanya mari kita menjaga lidah/lisan kita,” ujarnya sembari kembali menukilkan sebuah Hadis Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian (akhirat) hendaklah ia berkata yang benar atau diam,” lanjutnya.

Dan kegilaan keempat adalah mengumbar pandangan dengan hal-hal yang bisa membangkitkan Syahwat.

“Mari kita menghindari keempat hal ini agar puasa kita tidak sia-sia, tidak perlu ikut edan dizaman yang sudah edan,” pungkasnya.