[AR-RANIRY | Nanat Riwat] D uta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri Zahrain Mohamed Mashim dan sejumlah pejabat kedutaan melakukan kunjungan silaturrahmi ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Jumat (14/3), rombongan disambut Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dan sejumlah pimpinan di lingkungan UIN.
Rektor Prof. Farid Wajdi dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan hubungan kampus UIN Ar-Raniry dengan Negara Malaysia, diantaranya hubungan kerjasama antar kampus, pertukaran pelajar dan dosen.
“Saat ini jumlah mahasiswa UIN Ar-Raniry mencapai 12 ribuan, 240-an diantaranya berasal dari Malaysia, ini data terakhir setelah wisuda bulan yang lalu, dan beberapa bulan kemudian dipastikan akan bertambah lagi setelah penerimaan mahasiswa baru nantinya,” ujar Farid.
Rektor menyebutkan, ada dua cara penerimaan calon mahasiswa dari Malaysia untuk UIN Ar-Raniry, yaitu jalur tes ujian masuk dan jalur transfer dari kampus di Malaysia, mereka juga diberikan beasiswa oleh pemerintah Indonesia.
“UIN Ar-Raniry tidak merasa asing lagi dengan Malaysia, banyak mahasiswa Aceh yang melanjutkan kuliah di Malaysia, begitu juga sebaliknya, selain itu Ar-Raniry telah melakukan kerjasama dengan beberapa kampus di Malaysia dalam hal pengembangan pendidikan,” kata Rektor.
Sementara itu, Dato’ Seri Zahrain mengatakan, lawatan atau kunjungannya ke Aceh khususnya di Kampus UIN Ar-Raniry ini untuk menjalin silaturrahmi dan kerjasama, serta dapat bertemu langsung dengan mahasiswa Malaysia di Aceh, “bagi kami pendidikan adalah hal yang paling penting dan mahasiswa adalah duta kecil kami”.
Dato’ berharap, ke depan hubungan kerjasama dengan kampus-kampus di Malaysia dapat lebih ditingkatkan lagi, semoga ke depan keinginan kita untuk menjalin kerjasama antara UIN Ar-Raniry dengan Kampus-kampus di Malaysia terus ditingkatkan.Lebih lanjut, Dato’ mengharapakan kepada pimpinan UIN Ar-Raniry dan pemerintah Aceh untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa Malaysia, “Kami berharap anak-anak kami diberi pemahaman, perlindungan, pelayanan dan cara menyelamatkan diri jika terjadi bencana alam,” imbuhnya. [y]