[Karang Baru| Muhammad Sofyan] Dayah Sabilul ‘Ulum Diniyah Islamiyah (SUDI) Gelanggang Merak dibawah pimpinan Tgk. Yahya Husin, S. Sos. I mengadakan Haulnya yang ke-25 sekaligus memperingati Maulid Nabi SAW pada Kamis (27/2).
Selain mengadakan kenduri Haul dan Maulid ini diisi dengan Dakwah Islamiyah pada malam harinya. Tgk. Yahya Husin sengaja mengundang 2 Da’i kondang dari Aceh Tamiang (Tgk. Wahid) dan dari Binjai Sumut (Ust. Drs. H. Syahrinal Azhar Lubis; sering disapa dengan Ust. Rahul).
Pada haul ini SUDI juga mengadakan lomba membaca kitab dan lomba pidato dalam tiga bahasa dan penyantunan anak yatim yang ada di seputaran Pondok Pesantren (Dayah) SUDI.Di awal ceramahnya pada Kamis Malam (malam Ju’at) tanggal 27 Februari 2014 Tgk.Wahid secara inplisit memaparkan pentingnya belajar untuk menangkal lahirnya ajaran-ajaran sesat yang saat ini mulai marak menyerang Aceh.
Nabi muhammad SAW Rahmatan bagi sekalian Alam, Nabi Muhammad lahir ditengah-tengah masyarakat jahiliyah yang biadab tapi beliau berakhlak mulia, beliau tidak tercemar oleh kebiadaban lingkungannya, karena ayah dan ibunya berakhlak mulia, papar Tgk. Wahid lebih lanjut.Ilyas Mustawa (Ketua MPU Aceh Tamiang) dalam sambutannya pada malam kedua berpesan kepada seluruh santri; ikutilah fisafat belajar imam Ali, Imam Ali menjual dirinya, jiwa dan raganya, siap mengabdikan dirinya kepada orang yang mengajarkannya walaupun satu huruf.
Hal inilah sebabnya Imam Ali (Ali Bin Abi Thalib) memiliki Ilmu yang sangat banyak sampai-sampai Rasulullah berkata “Saya gudangnya ilmu dan Ali adalah pintunya” secara inplisit beliau meminta kepada seluruh santri untuk sunggu-sungguh menuntut ilmu.
Sementara itu kepada guru (Ustadz-Ustadzah) untuk mengajar dengan ikhlas, tidak ada yang lebih mulia profesi di dunia ini kecuali guru, bahkan hingga seorang guru itu sudah mati ia tetap akan mendapatkan pahala dari ilmu yang diajarkannya bahkan hingga hari kiamat. Kalian semua adalah mujahid-mujahid dan mujahidah-mujahidah, ketika kalian mati akan dihitung sebagai sahid dan sahidah (Insya Allah).
Kepada wali santri-santriwati beliau berpesan; jangan hanya menitipkan anak-anak ke pondok pesantren ini, tapi harus ada perhatian kepada Dayah dimana anak kita belajar, sedangkan untuk masyarakat yang belum memasukkan anaknya ke pesantren (bukan hanya ke SUDI, boleh juga ke Pesantren lain) tunggu apa lagi apakah bapak-bapak menunggu anak-anak kita ngantok dibuai narkoba?
Ustadz Rahul yang tampil pada malam kedua (Jum’at Malam Sabtus) tanggal 28 Februari 2014 memaparkan Hanya orang-orang yang berilmu yang takut kepada Allah, kalian adalah calon ekonom yang bebas riba, calon pemimpin yang benar, calon politikus yang bebas korupsi, mulailah dari sekarang. Tantangan zaman bagi generasi muda saat ini sangat berat.
Pesona orang kafir datang kepada kita sesuai dengan perkembangan zamanya. Kalau dulu orang kafir memerangi Islam secara frontal (terang-terangan), sekarang mereka memerangi Islam secara sportif; lewat televisi (datang dengan pesona pakaian minim), lewat internet (pornografi, kebejatan moral dll), anak yang sudah dimasukkan kepesantren bukan bererti orang tua bebas lepas tanggung jawab; anak yang sudah dimasukkan kepesantren ketika pulang kerumah tetap harus dikontril dan diawasi oleh orang tua.
Tawaran lain Yahudi adalah berfantasi (contoh anak Punk, gaya hidup yang awut-awutan tak karuan, berlagak modern padahal gaya orang pesong alias gila). Dalam surat Al-Fath ayat 29 ciri Nabi Muhammad disebutkan bahwa Nabi Muhammad dan orang2 yang bersamanya (yang mengikuti ajarannya); tegas terhadap orang2 kafir, (jangan terima tawaran orang kafir baik berupa Narkoba, Minuman keras, judi, hiburan2 yang menyesatkan). Anak-anak pesantren merupakan infestasi akhirat, untuk itu mari kita bantu, dukung dan jaga mereka.
Kepada para santri beliau berpesan jangan melakukan hal-hal yang menyebabkan kita termasuk anak durhaka; menipu orang tua dan menolak keinginn orang tua termasuk durhaka. [y]