Banda Aceh- KemenagNews (8/11/2013). Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Syariat Islam, melakukan pembinaan kepada 50 muallaf, Kamis (7/11). Pembinaan dan Pembekalan ini dibuka oleh Staf Ahli Walikota Bidang Politik dan Hukum T Iwan Kesuma di Hotel Daka, kawasan Lampriet, Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Iwan meminta kepada para muallaf agar tetap mempertahankan keyakinannya dalam memeluk agama Islam serta tidak goyah imannya tersebut sampaii akhir hayat.
“Godaan pasti ada, dan itu datang dari syaitan. Pahamilah saitan itu adalah musuh yang nyata bagi umat Islam” ujar Iwan.
Iwan mengatakan, para mualaf yang kini telah berada dalam naungan Islam ini merupakan orang-orang yang telah medapatkan hidayah dari Allah. Untuk itu, teruslah belajar memperdaam Islam, mempelajari dengan benar, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Iwan juga meminta para muallaf yang dibina ini nantinya dapat menjadi contoh teladan bagi mualaf lainnya di indonesia bahkan di dunia. Sebelumnya, Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, Mairu Hazami SE M Si daam laporannya mengatakan kegiatan pembinaan mualaf ini merupakan program kerja DSI kota Banda Aceh tahun 2013 dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Dinul Islam bagi para muallaf. Menurut Mairul, pembinaan muallaf secara benar juga dapat membentengi mereka dari upaya-upaya pendangkalan aqidah yang belakangan marak terjadi di Banda Aceh.
“Dengan kegiatan seperti ini, kita harap nantinya mereka akan menjadi suatu komunitas muslim yang terkoordinir, kuat dan mandiri” harap Mairul Mairul juga berharap, dengan pembinaan yang dilakukan pihaknya selama 12 hari, akan lahir Syamsul Arifin Nababan baru yang bukan hanya sekedar memeluk Islam, tapi lebih dari itu juga mampu mensyiarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 6 sampai dengan 17 november. Adapun materi yang diberikan diantaranya, cara cepat baca Al-quran, muhasabah diri, iman dan taqwa.
Kepada peserta, akan dibekali dengan perengkapan Alat tulis, buku materi, Al-Quran, materi tentang islam, uang transportasi dan uang saku selama berada dalam masa pembinaan. (Syahrril Ahmad/y)