Setelah beberapa bulan tahun yang lalu pernah menjadi penceramah dalam pengajian yang di gelar Forum Ukhuwah Silaturrahmi Pengajian Ibu-ibu Takengon (FUSPITA) dan BKMT Kecamatan Linge di Kute Rayang, kali ini Bupati Nasaruddin kembali menjadi ‘mubaligh’ dalam pengajian yang sama di Kampung Kute Keramil, Kemukiman Isaq pada hari Senin, tanggal 23 Februari 2015.
Sosok birokrat yang juga ulama itu memang sering tampil dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang digelar di tengah-tengah masyarakat kabupaten Aceh Tengah. Beberapa kali juga Pak Nas, demikian sering disapa, juga tampak menjadi khatib dalam pelaksanaan shalat jum’at, dan juga dalam dua hari raya.
Dan, dalam acara pengajian FUSPITA / BKMT Kecamatan Linge kali ini pun, Pak Nas juga menjadi penceramah. Banyak hal yang disampaikan dalam uraian taushiyahnya yang beliau beri judul : Rahmat Allah. Beliau menyampaikan kisah tentang seorang hamba Allah yang telah beribadah selama 500 tahun. Selanjutnya
Dalam sebuah Hadits Riwayat Shahih Muslim yang cukup panjang, Diriwayatkan dari Muhammad Bin Mukadir, dan juga diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah datang kepada kami, lalu Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
”Baru saja Jibril datang kepadaku tadi, Jibril berkata:
”Hai Muhammad, Demi Allah: ”Bahwasanya ada seseorang melakukan ibadah kira-kira lima ratus tahun diatas puncak sebuah gugung yang luas, panjangnya 30 X 30 hasta, dan lautan yang melingkar di sekitarnya seluas 4000 farsakh dari setiap penjuru, di bawah gunung tersebut terdapat sumber air jernih kira-kira satu jari lebarnya, dan terdapat pula pohon buah delima yang sengaja disediakan oleh ALLAH untuknya dimana setiap hari mengeluarkan buahnya satu biji.
Setiap sore sesudah berwudlu, buah tersebut diambil dan dimakan, kemudian dia melakukan shalat seraya berdo’a mohon diambil nyawanya ditengah tengah melakukan sujud, agar tubuhnya tidak tersentuh Bumi atau yang lainnya, hingga ia bangkit di hari kiamat tengah bersujud kepada ALLAH. Maka permohonannya dikabulkan ALLAH, karena itu setiap kami lewat (naik-turun Langit) pasti dia tengah bersujud.”
Lanjut Jibril:”Kami temukan tulisnya (ceritanya) di lauhil mahfudz, bahwa: ia akan dibangkitkan kelak dihari kiamat dalam keadaan masih tetap bersujud dan diajukan kepada ALLAH, FirmanNya:”Masukkanlah hamba-Ku ini ke sorga karena Rahmat-Ku.” Tetapi hamba itu menjawab: ”Melainkan karena amalku semata.”
Lalu ALLAH menyuruh Malaikat untuk menghitung semua amalnya dibanding nikmat pemberianNya, dan ternyata setelah penotalan amal keseluruhan selesai, dan dimulai dengan menghitung nikmatnya mata saja sudah melebihi pahala ibadahnya sepanjang 500 tahun, padahal nikmat-nikmat yang lain-lainnya jauh lebih besar dan berharga.
Lalu ALLAH berFirman: ”Lemparkan ia ke dalam Neraka.” Kemudian Malaikat membawanya dan akan dilemparkan ke dalam Neraka, tetapi di tengah perjalanan menuju Neraka, ia menyadari kekeliruannya dan menyesal seraya berkata:”Ya ALLAH, masukkanlah aku ke surga karena Rahmat-Mu.”
Akhirnya Firman-Nya kepada Malaikat:”Kembalikanlah ia.”
Lalu ditanya ia:”Siapakah yang menciptakan kamu dari asalnya (tiada)?.”
Jawabnya:”Engkau ya ALLAH.”
Lalu hal itu dikarenakan amalmu ataukah Rahmat-Ku?.”
Jawabnya:”Karena Rahmat-Mu.”
“Siapakah yang menguatkanmu beribadah selama lima ratus tahun?.”
Jawabnya lagi:”Engkau ya ALLAH.”
“Dan siapakah yang menempatkan kamu diatas Gunung dikelilingi lautan di sekitarnya, dikaki Gunung tersebut memancar sumber air tawar, dan tumbuh pohon delima yang buahnya kau petik setiap sore, padahal menurut hukum adat, delima hanya berbuah sekali dalam setahun, lalu kau minta mati dalam keadaan bersujud, siapa yang melakukan itu semua?.”
Jawabnya:” Engkau ya ALLAH.” FirmanNya:”Maka sadarlah kamu, bahwa itu semua adalah semata karena Rahmat-Ku, dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga semata karena Rahmat-Ku.”
Kemudian Jibril berkata:”Segala-galanya dia alam ini bisa terjadi/ada, semua hanya karena rahmat ALLAH semata.”
Demikian, ulasan cerita yang disampaikan oleh Bupati dalam ceramahnya di Pengajian FUSPITA / BKMT Kecamatan Linge, di Kampung Kute Keramil. Kemudian, dari cerita tersebut Bupati Nasaruddin pun mengingatkan kepada hadirin wal hadirat, bahwa orang yang sudah beramal 500 tahun saja tidak menjamin masuk surga, apalagi kita? Nah, untuk itu marilah kita lebih meningkatkan amal-amal ibadah kita dalam kehidupan ini. Ajak Nasaruddin.
Pengajian Fuspita tersebut dihadiri juga oleh rombongan Bupati yang terdiri dari Kabag Humas Mustafa Kamal, Kadis Kehutanan dan Perkebunan Ir. Abadi dan Kadis Cipta Karya Erwin,Msi. Sementara dari Kecamatan hadir Camat Linge Agus Kasim,SH yang juga memberikan sambutan, Mukim Isaq Tgk. Syamsul Rijal serta tokoh masyarakat Linge termasuk Mantan KUA Kecamatan Linge Tgk. Jamaluddin dan KUA Linge yang sekarang, Mahbub Fauzie. Selain itu juga hadir Mujiburrahman,STH Pengyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan.
(Mahbub Fauzie Chusain)