[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Zakaria, S.Ag, Helmi Ismail Fahmi, S.Ag, dan Suharno, S.Ag ialah tiga anggota Badan Hisab dan Rukyat Aceh Tamiang ini, bersama dua orang Staf Urusan Umum (Dedi Darmadi dan Muhammad Sofyan kontributor Santunan dan web ini), dari Tamiang meluncur menggunakan Mobil Terios milik Kasi Bimas Islam menuju Aras Sembilan Kecamatan Bandar Pusaka. Ikut pula Suharno yang menggunakan sepeda motor Dinas Blade milik KUA Kec. Bandar Pusaka, guna meninjau lokasi Peletakan Teropong untuk melihat hilal.

Sesampainya rombongan di ujung titi Lubok Siduk, perbatasan antara Kecamatan Sekerak dengan Kecamatan Bandar Pusaka, rombongan singgah di sebuah warung kopi milik penduduk setempat.

Di sini sudah menunggu tiga orang warga kampung yang terdiri dari Pak Imam Aras Sembilan, Pak Datok Penghulu (Geuchik) Aras Sembilan dan seorang penunjuk jalan yang sudah sangat hafal lokasi Kampung Aras Sembilan.

Setelah menikmati segelas minuman pesanan masing-masing robongan melanjutkan perjalanan menggunakan tiga sepeda motor karena sulit dilalui dengan mobil.

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 15 menit timpun sampai di lokasi yang dituju dan melakukan pengecekan lokasi namun karena lokasi terlindung perbukitan tim kembali menuju lokasi berikutnya yang lebih tinggi.

Setelah menempuh perjalanan yang meliuk-liuk di pinggiran perbukitan yang oleh masyarakat setempat di sebut bukit Aseng karena di sekitaran bukit tersebut terdapat kebun milik seorang keturunan Tionghoa bernama Aseng akhirnya rombongan sampai di titik tertinggi bukit tersebut lebih kurang 103 meter di atas permukaan laut (dpl), tim kembali mengecek kondisi lokasi. 

Lokasi yang kedua ini sudah lumayan sayang di kejauhan yang menurut perhitungan jarak pandang lebih kurang 100 km terdapat sederetan pegunungan yang merupakan pegunungan Bukit Barisan menghalangi pandangan, walaupun kecewa namun tim sedikit merasa puas melihat keindahan alam yang tersimpan di bukit Aseng Aras Sembilan tepatnya pada Patok 14 PT CTM yang dibuat oleh BPN sebagai batas kebun milik pengusaha keturunan Tionghoa tersebut

Kalau bukan mengingat tugas masih menunggu di Kantor maulah rasanya tim berlama-lama di sana sambil menikmati sejuknya angin perbukitan dan keindahan alam yang masih asri tersebut. Tim kembali menyusuri jalan tanah yang meliuk-liuk dan hanya dapat dilalu menggunakan Truk dengan gerdang ganda (dua, depan/belakang) atau sepeda motor dengan ekstra hati-hati.

Akhirnya tim sampai ke titik pertemuan semula di ujung titi Lubuk Siduk, kembali tim singgah di warung kopi sambal merencanakan pencarian titik lain untuk menempatkan teropong guna melihat Hilal, ada dua titik yang direncakan yakni di perbukitan Kampung Tanjung Glumpang Kecamatan Sekerak dan di Perbukitan daerah Air Terjun Tujuh Tingkat di Dusun Pintu Kuari Kampung Selamat Kecamatan Tenggulun, Insya Allah kedua tempat ini akan ditinjua dalam minggu ini mana yang memenuhi syarat. [yyy]