Dalam rangka pemberantasan angka stunting yang cukup tinggi di Kota Subulussalam, Pemerintah melalui BKKBN mengadakan kegiatan Jajaki, Layani, dan Input Data Ke dalam Elsimil (Jalin Catin) yang bertujuan untuk mengedukasi dan mencegah sejak dini anak lahir stunting.
Elsimil merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh BKKBN yang di gulirkan ke Provinsi hingga Kab/Kota untuk yang bertujuan untuk menekan angka stunting dan sekaligus memberikan pantauan bagi calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita.
Kegiatan Jalin Catin ini diselenggarakan di Aula Pendopo Walikota Subulussalam pada Selasa 06 Agustus 2024 dan dihadiri oleh Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo didamping oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Sekretaris Daerah Kota Subulussalam dan Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kota Subulussalam Husaini SAg MM.
Mengawali acara, sambutan disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Subulussalam Sairun H Sairun SAg MSi dalam sambutannya H Sairun menyampaikan bahwa di Kota Subulussalam ini hal yang paling dibutuhkan adalah pembangunan sumber daya manusia untuk membentuk pola pikir yang maju dan dapat memberantas angka stunting agar dapat melahirkan generasi yang berkualitas sehingga kita menjadi percaya diri untuk menggapai generasi Indonesia emas tahun 2045.
H Sairun mengapresiasi atas peran penting Kementerian Agama Kota Subulussalam yang rutin melakukan pembinaan terhadap para calon pengantin untuk mencegah stunting sejak dini, H Sairun mengajak semua pihak siap berkomitmen dan bertanggung jawab bersama-sama saling bahu membahu memberantas Stunting di Kota Subulussalam.
Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo menyampaikan beberapa materi, dr Hasto mengatakan ada 3 (tiga) poin penyebab terjadinya stunting yaitu:
1. Sub Optimal Health
2. Sub Optimal Nutrition
3. Sub Optimal Parenting.
Artinya tumbuh kembang anak wajib diperhatikan dari segi fisik, psikis, dan intelektual. Lingkungan yang sehat dan higienis, nutrisi yang terjaga dan pola asuh yang baik dianjurkan untuk mencegah terjadinya stunting dalam setiap kelahiran.
dr Hasto menambahkan calon ibu tidak boleh kekurangan asam folat dan harus cukup vitamin D serta rutin mengkonsumsi tablet tambah darah, hamil dalam kondisi cukup umur, dan untuk calon ayah harus berhenti merokok dan menjaga pola hidup sehat, untuk menjaga kondisi psikologis yang baik dr Hasto menganjurkan para catin tidak dalam toxic realitionship (hubungan yang tidak sehat) ujar mantan Bupati Kulon Progo tersebut.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Husaini SAg MM, Husaini menyampaikan, Kementerian Agama Kota Subulussalam melalui KUA Kecamatan rutin melaksanakan bimbingan perkawinan (bimwin) bagi para calon pengantin.
Hal ini diatur dalam MoU antara Kemenag RI, Kemenkes RI, dan BKKBN RI nomor 02 Tahun 2020 Tentang Bimbingan Perkawinan dan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Kemenag RI nomor 02 Tahun 2024 Tentang Bimbingan bagi calon Pengantin.
Husaini menambahkan, beberapa materi terkait rukun dan syarat sah akad nikah, kewajiban suami istri satu sama lain dan membina rumah tangga yang harmonis. Kementerian Agama Kota Subulussalam yang juga sebagai BAAS ( Bapak Asuh Anak Stunting) berkomitmen penuh dalam memberantas stunting seperti yang tertuang salam QS An-Nisa Ayat 9.
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Kemenag Kota Subulussalam juga memiliki program bimbingan remaja usia sekolah (BRUS) dan bimbingan remaja usia pranikah (BRUN) sebagai pencegahan awal pernikahan dini, dan pergaulan bebas serta memberikan edukasi reproduksi, kesehatan jasmani dan rohani serta pengetahuan agama.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Subulussalam, Kepala Dinas Kesehatan, para Kepala Puskesmas, para Kepala KUA Kecamatan, Penyuluh KB, dan para Calon Pengantin.