Banda Aceh (Humas)---Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh kembali gelar Kajian Jumatan (5/2/2021).
Kajian di Mushallah Al-Ikhlash Kanwil, dirangkai dengan yasinan dan peletakan batu pertama sekaligus peusijuek itu, mengundang akademi sekaligus pakar ekonomi syariah Dr H Armiadi Musa MA.
Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg sampaikan arahan setelah kajian dan yasinan, sebelum lakukan peletakan batu pertama perluasan mushalla.
"Kita berinisiatif memperluaskan mushalla, agar nanti akan mampu menampung karyawan dan karyawati, terutama shalat berjamaah," ujar Kakanwil dalam acara yang diikuti Kabag TU, para Kabid dan jajaran, serta para pekerja bangunan.
Kakanwil harapkan, dengan rampungnya perluasan tempat ibadah di depan kantor, akan bisa juga digunakan untuk kegiatan keagamaan lainnya.
Oleh karena itu Kakanwil mengharapkan sedekah atau wakaf dari para karyawan-karyawati.
"Ada kekuatan dahsyat pada sedekah. Sedekah bisa memaafkan dari kesalahan dengan izin Allah. Padahal setiap usai shalat, kita membaca misalnya sayyidul istighfar dengan fadhilahnya, tapi sedekah justru menghapuskan kesahalan," ujar Armiadi, praktisi Baitul Mal Aceh itu.
Katanya, kesempatan istighfar yang baik, saat sahur kita. Kini Allah ampuni kita dengan sedekah.
Dr Armiadi, Dosen Fak Syariah dan Ekonomi Islam dan Pascasarjana UIN Ar-Raniry itu, lantas paparkan waktu yang baik untuk bersedekah.
"Anda bersedekah ketika badan anda sehat dan ketika kamu lagi 'tamak' (hawa nafsu yang tamak), itu bagus untuk sedekah," rinci Plt Kepala Baitul Mal Aceh dan mantan Kepala Baitul Mal Aceh Besar itu.
"Sedekah tatkala sehat, paling ikhlas dan jujur, ujar Imam Nawawi," imbuh Armiadi, yang pernah jadi Petugas Haji Kloter Embarkasi Haji Aceh (BTJ) itu.
Bahwa sedekah saat sakit, memang bisa menyembuhkan. Namun sedekah di kala sehat, itu paling utama.
Sebutnya, saat menghadang ketamakan, juga bagus untuk sedekah.
Menurutnya, saat pegawai tak naik-naik gaji, saat petani kuatir gagal panen, saat nelayan minim tangkapan dan seterusnya, bersedekahlah.
"Bersedekah saat bercita-cita kita untuk menjadi orang kaya, juga bagus untuk bersedekah," ajaknya.
Ingatnya, kita jangan tunda bersedekah, wakaf dan infak lainnya, sampai nafas di kerongkongan. Sebagaimana isyarat di akhir QS Al-Munafiqun.
"Tak boleh mati kita sebelum ada wakaf," ingatnya lagi.
Kita teringat dengan orang kampung yang setia berwakaf (wakeueh). Jika ada lahan kebun hanya satu petak, dan ada pohon kelapa, dua tiga batang pohon kelapa itu pun diwalafkan. Wakaf mesti ada," urainya.
Kutipnya lagi, bahwa Syekh Wahbah Az-Zuhaili menyatakan, bahwa sampai-sampai wakaf ambal atau wakaf mimbar pun silakan, apalagi semen dan keramik.
"Belilah keramik, sebab saat orang sujud di atas, kita akan berpahala, sepanjang masa," katanya.
"Sangat baik bersedekah saat terang-terangan, kata Ibnu Katsir. Namun itu untuk memberi motivasi, dan harus tetap ikhlas," lanjutnya.
"Kita pastikan, tak ada riya' dalam sedekah," harapnya.
"Bersedekahlah meski sebutir kurma, kue, keramik, semen , kipas angin, dan lain-lain," contohnya.
Ajaknya lagi, jangan bersedekah sampai (menanti) banyak duit. Dan kita yakin akan balasan Allah akan fadhilahnya. Bersedekah siang dan malam. Hingga menjadi adat, kebisaan, mendarahdaging, dan membatin.
Akhirnya, dia harapkan, dengan dalil-dalil ayat dan hadits, mari galakkan sedekah shubuh, dan sedekah yang kontiunitas (dawam).[]