CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Beberapa Kiat Mengelola TPQ

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 1139
Senin, 22 Mei 2017
Featured Image

Banda Aceh (Inmas) --- Sebaik apa punkurikulum dan silabus, jika semangat ustadz/ustadzah/guru, yang menyajikandown, itu sia-sia saja. Jika cara salah dan kasar, percuma saja berdiri didepan anak-anak yang terpaksa menyimak kita. Maka berangkatlah dari rumah, ataudari kantor dengan meninggalkan beban dan persoalan rumah dan uneg-uneg kantor.Rancang satu atau dua target sore atau malam ini, di lembaga Taman PendidikanAl-Quran (TPQ/TPA), tempat kita mengabdi.

Buka cakrawalamurid, bahwa yang kita ajarkan ini hanya satu macam (doa misalnya). Ada macamlain di dalam buku dan kitab lain, itu juga boleh.Silakan nanti belajar lagi. Jangan sampaimendoktrinkan anak, apa yang guru hafal saja, yang lain salah dan tidak boleh,karena kita tidak banyak membaca dan mengaji sebelum jadi ustadz. Memang untukpatokan lembaga, harus diatur macam mana yang baku, tapi bilang juga adakemungkinan ada pendapat lain, jika itu pendapat atau kata-kata yang bukan ayatdan hadits.

Ikhlaskan diri,tidak ada perbedaan bagi kita yang lapang dada jika ada masyarakat, atauustadz, wali murid, jamaah, dan pengurus yang memuji atau menggerutu pada kita.Sebab tulus ini akan melamakan kita mengabdi di satu tempat, akan menentukansiapa yang langgeng lantaran dipuji, dan siapa yang lari lantaran tak tahandicerca dan dihujat. Di dunia, di lembaga pendidikan agama pun, kita tidak bisalari daripenilaian, pandangan miring atau tatapan lurus.

Lalu, sapalahsesama ustadz atau santri dengan sapaan yang sama. Berterima kasihlah selalu,baik itu atas ucapan maupun kerjaan mitra kita. Terima kasih juga bagi yangmengkritik atau selalu melawan kebijakan kita di TPQ.

Pengkritikdipelihara, jangan dinonaktifkan. Jadikan ia modal evaluasi, bukan biang kekesalan.Sebab belum tentu yang selalu setuju dan 'menjilat' kita itu yang bisamelanggengkan kita dan lembaga TPQ.

Di antarapengkritik itu, ada yang suka mengabarkan perihal ustadz lain, tentu banyakkekuranganya yang disampaikan. Sebab sulit mencari orang yang senang mengulaskelebihan orang. Yang banyak ialah yang suka menyahuti dan membumbuipembicaraan tentang orang lain.

Lanjut lagi,rangkul kelebihan dewan ustadz. Kekurangannya dilihat dan didengar saja darikawan yang suka 'membisik', tapi tetap sering mengapresiasi kelebihannya.Lantas abaikan saja cerita orang tentangnya, apalagi yang disampaikan dengansegenap bumbu-bumbu penyedapnya.

Allah menurunkandan mengirim tenaga pengajar ke lembaga kita, pasti banyak kelebihannya. Dengansering melihat dan menimbang kelebihan orang, akan sedikit dan tidak punyawaktu untuk melihat kekurangannya. Justru kita akan banyak waktu melihatkekurangan diri sendiri.

Kiat lainmemanfaatkan secara maksimal kelebihan dewan pengajar ialah denganmengamanahkan padanya jabatan yang sesuai dengan sosok, kebisaan, dankelebihannya. Lalu percayakan, jangan curigai. Namun selalu evaluasi dan salingmenasehati, bukan cuma pembenaran diri.

Teladan dan langkahpertama kita selaku pimpinan juga duluan hadir di depan, sebelum mengajak dewanguru.

Saatmenginstruksikan jaga kebersihan dalam ruang masjid, jika mengaji dalam masjid,maka direktur duluan, yang bawa kotak sampah dan memungut dengan tangannya.Biasa walikelas dan santri akan dengan sendirinya menjaga . Jadi, tidak semuamelulu dengan ucapan dan kata-kata. Kadang-kadang menegur cukup dengangeureu'hem (berdeham) atau tatapan.

Kiatlain, agar berkesan, selalu berbagi. Misalnya jika ada amplop, tidak apa-apatraktir dewan ustadz untuk ngopi dan makan bakso sore bersama, di dekat masjid.

Dan yang pentingdari semua itu ialah jangan membalut-balut job dan jabatan pada satu pimpinan,padahal di sana banyak yang bisa dan mampu jika diamanahkan. Merangkap kerjaandan tumpang tindih itu awal persoalan, menguras kecurigaan, apalagi dia yangdirektur dan dia bendahara.

Meskipun seorangdirektur/kepala, atau kabag kurikulum, atau sekretaris TPQ juga mengajar(merangkap pengajar), tapi di atas kertas, adakanlah job yang jelas. Dan inilahmanajemen dan pembagian kerja.

Demikian di antaracuplikan dari Direktur TPQ Plus Baiturrahman Muhammad Yakub Yahya, pada 40guru, abu, dan ustadz/ah se Aceh, dalam Orientasi Kurikulum TPQ, yang digelarKanwil Kemenag Aceh, yang ditutup siang (19/5), di Grand Permata Hati BlangOi Meuraxa Banda.

Plh Kakanwil Drs HDjulaidi Kasim membuka acara Rabu (17/5) lalu, usai Orientasi dan PelatihanGuru Agama Madin, yang juga diprakarsai Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Acehitu. [yyy]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh