Setelah menanti sekian lama, ahirnya santri-santri Dayah Jeumala Amal Lueng Putu, Kab. Pidie Jaya, dapat bernafas lega, dengan adanya jembatan penyeberangan. Jembatan baja di atas jalan nasional itu, nantinya akan berfungsi sebagai penghubung antara Kampus I dan Kampus II.
Selama ini santri DJA (Dayah Jeumal Amal) harus menyeberangi jalan negara, Jalan Banda Aceh – Medan. Hal ini sangat riskan mengingat padatnya volume kendaraan terutama pada jam-jam sekolah.
Komponen jembatan penyeberangan itu seluruhnya menggunakan baja, dan menelan biaya lebih kurang Rp 250 juta. Keseluruhannya dibiayai oleh APBD Aceh tahun 2013.
Jembatan beratap itu, diharapkan akan selesai dan oke, pada akhir November 2013 ini. Dan dapat dinikmati oleh santri Jeumala Amal, juga warga yang memilih menyeberang ke seberang, mungkin untuk beli tape dan putu, khasnya Lueng Putu, di timur lapangan bola itu.
[M Eko/083719518811, peserta workshop jurnalistik kankemenag akhir oktober (23-26/10) lalu/y]
[foto: suasana sepi pagi ahad (3/11) jembatan layang di depan mangga dua jakarta. foto: yakub]