[Blangpidie | Yakub] Aceh Barat Daya (Abdya) dinobatkan menjadi kabupaten literasipertama di Aceh pada pencanangan Deklarasi Budaya Baca se-kabupaten Abdya yang diikuti oleh 3.000 siswa/i dari 197 sekolah jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN dan SMK di lapangan Pante Pirak Susoh (14/1).
Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Kurikulum Pendidikan Dasar Dirjen Dikdasmen Kemdikbud RI, DrJuandanilsyah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs Hasanuddin Darjo MM, USAIDPRIORITAS Jakarta dan unsur forum pimpinan daerah tersebut ditandai dengan membaca bersama selama 10 menit, siswa SD dan MTs menceritakan hasil bacaan, pembacaan deklarasi oleh seluruh siswa dan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya budaya baca di sekolah-sekolah seluruh kabupaten tersebut.
Dalam sembautannya, Wakil Bupati Abdya, Erwanto SE MA, yang juga hadir Kakankemenag dan jajarannya, menegaskan bahwa Kalau Indonesia, Aceh dan Abdya ingin maju maka harus dengan membudayakan membaca. “Mulai hari ini, kita deklarasikan diri bahwa tiada hari di Abdya tanpa membaca. Tidak ada satu orang pun tidak membaca. Semua orang di Abdyaharus membaca. Membaca akan membuat Indonesia, Aceh dan Abdya menjadi maju,” tegasnya sebagaiman dilaporkan Teuku Meldi Kesuma, USAID PRIORITAS-Communication Sp.
“Saya minta semua camat mendukung program ini dengan mengajak seluruh kepala desa untuk hidupkan pustaka desa dan anggarkan biaya desa untuk membeli buku. Pantau sekolah terdekat untuk pelaksanaan dan membudayakan membaca di sekolahnya,” lanjut wakil bupati yang merencanakan akan melakukan pemilihan desa teladan membaca. Kepala dinas pendidikan Aceh mengingatkan bahwa peningkaan mutu pendidikan diawali dengan budaya baca.
“Meningkatnya mutu pendidikan diawali denganmeningkatnya minat baca seluruh komponen di sekolah karena sekolah merupakantempat peradaban manusia. Tiga komponen tersebut yaitu kepsek/guru, pengawasdan siswa,” kata Darjo yang mengungkapkan rasa bangganya kepada Kabupaten Abdya menjadi pelopor lahirnya budaya baca untuk seluruh sekolah dan menjadikabupaten literasi pertama di Aceh.
“Ada satu catatan perkataan dari Gubernur Aceh, yaitu Ayo Sekolah, Ayo Belajar, Ayo Kerja Aceh Pasti Bisa, kita tambahkan Abdya bisa juga,” teriak Darjo yang diikuti oleh seluruhsiswa.
Sementara itu, Kepala Kurikulum Pendidikan Dasar Dirjen Dikdasmen KemdikbudRI, Dr Juandanilsyah mengingatkan kepada para siswa untuk memulai tanamkan budaya membaca untuk menjadi anak pintar dan berwawasan. Kemdikbud juga menyatakan apresiasi kepada USAIDPRIORITAS yang telah menstimulus pemdauntuk berperan melaksanakan program budaya baca.
“Salah satu dasar hukumpelaksanakaan literasi adalah Permendibud no 23 tahun 2015, dengan membacaakan menumbuhkan budi pekerji yang baik dan membaca 15 menit sebelum belajarakan dilaksanakn di sekolah-sekolah secara nasional untuk tumbuhkan minatbaca dan pengetahuan,” kata Juandanilsyah.
Handoko Widagdo dari USAIDPRIORITAS mengatakan lembaganya sangat perdulikepada pengembangan keterampilan membaca dan budaya baca. “Ada dua program yang berhubungan dengan literasi yang akan kami kembangkan di Abdya, pertamapengembangan keterampilan literasi di kelas awal dan kedua mengembangkanbudaya baca di sekolah. Kami sudah siapkan program Buku Baca Berjenjangyaitu buku yang dipakai guru untuk membantu anak kelas awal mengembangankanketerampilan baca. Di Abdya ada 70 SD/MI akan dapat bantuan buku ini,” jelasHandoko.
“Kami juga mengembangkan program budaya baca yang membantu siswasenang membaca, dengan cara memberi keteladanan yaitu kami membantumemfasilitasi kepsek dan guru untuk membaca sehingga menunjukkan pada siswakepsek dan guru juga para pembaca. Kedua, mendekatkan buku kepada siswayaitu dengan membawa buku dari perpustakaan ke dalam kelas dan ketiga,menyiapkan lingkungan sekolah menjadi tempat membaca yang baik danmenyenangkan bagi siswa,” jelas Handoko.
USAIDPRIORITAS sendiri telahmenghibahkan 150 judul buku pada 23 sekolah mitranya di Abdya yang telahmenjalankan program budaya baca di sekolahnya, seperti pengadaan gerobakbaca, susut baca di kelas, membaca senyap setiap pagi, menulis referensihasil bacaan, menceritakan kembali hasil bacaan, taman baca, papan baca, danmenghidupkan pustaka sekolah untuk meningkatkan minat baca dan keahliansiswa dalam menulis… [tm/y]