[Baiturrahman | Muhammad Yakub Yahya] TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) Plus Baiturrahman, kembali menerima calon guru (ustadz/ah), sejak Senin-Jumat (11-15 Agustus), untuk mengabdi dalam pengajian anak yang berusia 5-18 tahun, sore hari itu.

“Mengingat murid baru/lama membludak, dan ustadz/ah lama ada yang nonaktif (nikah, cuti melahirkan, pindah, kuliah, kerja sore, beradu dengan diniah di sekolah, dan lainnya), maka dalam waktu dekat TPQ butuh tenaga muda yang baru,” kata Ustadz Ridhwan MA, Wakil Direktur, usai rapat Ahad (10/8) lalu.

“Setiap tahun kita menerima sekitar 30-40 guru, dan sekarang yang aktif sekitar 130 orang. Tetap ini belum mencukupi. Biasa yang nonaktif pun akan kembali, tapi diganti oleh ustadz/ah lain yang ambil nonaktif, karena alasan tadi, yang manusiawi,” lanjut Ridhwan, guru MA Darusysyariah Baiturrahman Banda Aceh.

“Kita menerima bisa mencapai 40 ustadz/ah, dari pelamar yang biasanya hingga 100-150 calon. Namun diseleksi administrari dulu. Persyaratannya, datang dan mengisi formulir, lampirkan CV, lampirkan copy ijazah plus transkrip, copy KTP, pas foto 3×4 2 lembar, usia 20-40 tahun, lampirkan sertifikat (jika ada) dan bersedia mengikuti pembekalan Sabtu (16 Agustus), pukul 09.00 – asar. Peserta yang lulus, wajib ikuti pemagangan 1 minggu (7 hari). Pengetesan dilakukan pada Ahad (17 Agustus) sejak pukul 09.00 (usai upacara) – sore,” ujar Ustadzah Nadiatul Hikmah SAg, Kabag Pengajaran, yang juga guru PAI di SMA 1 Banda Aceh.

“Untuk jadwal dan keterangan lanjutan, dapat ditanyakan pada Direktur langsung 08126907282 (sms), dan saat pendaftaran sore membayar biaya sebesar Rp 40 ribu (konsumsi/snack saat pelatihan, konsumsi hari pengetesan, dan sertifikat),” sambung Ustadz Afdhalil Ilyas SPdI, Wakabag Pengajaran, yang juga guru diniyah di SD.

“Karena TPQ punya silabus sendiri, ada evaluasi, dan ada materi plus lainnya, calon yang dibutuhkan (terutama) yang bisa mengajar untuk anak didik (salah satu atau lebih pilihan): Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Khat, Irama, Tahfidh, Kitab Jawi, di samping kemampuan mengajar Iqra’,” kata Ustadz Afdhalil lagi.

Terlepas dari itu yang penting ialah menjiwai, cinta kegiatan masjid, mencintai pengajian, dan cocok dengan suasan anak-anak didik yang islami… []