Banda Aceh-KemenagNews Sabtu (31/8/2013) Penegakan syariat Islam di kota Banda Aceh selama ini sudah berjalan baik walaupun belum sempurna sebagaimana yang diharapkan semua pihak.Walikota Banda Aceh Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng.Sc mengatakan hal itu ketika menerima kunjungan dari Sekretaris Utama Kedutaan Besar Austria Jakarta Thomas Zehetner di ruang kerja Walikota baru-baru ini (29/8).“Penerapan syariat Islam di Banda Aceh langsung dikawal oleh masyarakat dan didukung adanya aparat penegak syariat seperti Wilayatul Hisbah (WH) dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU),”ujarnya. Mawardy mengatakan, di periode ke dua kepemimpinannya bersama wakil Walikota Hajjah Illiza Sa’aduddin Jamal akan memfokuskan visi pada menjadikan Kota Banda Aceh sebagai model Kota Madani.Dijelaskan, tahun lalu Pemko Banda Aceh telah menjalin kerjasama dengan Austria terkait penerapan e-government. Menurut Mawardy Austria telah menjadi salah satu negara terdepan di Eropa yang memiliki kualitas dalam sistem ini. Sistem berbasis teknologi informasi tersebut menjadikan pemerintah Austria dapat secara luas memberikan fasilitas pelayanan yang professional bagi masyarakat.Thomas mengaku sangat antusias atas penjelasan walikota dan Pada kesempatan itu Thomas juga menanyakan kepada Walikota perihal ketiadaan bioskop di Kota Banda Aceh dengan membandingkan dengan kota berkembang lainnya di indonesia yang sudah memiliki bioskop sebagai sarana hiburan dan menjadi income bagi PAD Kota Banda Aceh. Atas pertanyaan itu Mawardy mengatakan untuk mendirikan sebuah bioskop di Kota bersyariat islam harus berkonsultasi dengan berbagai elemen masyarakat melibatkan MPU. Ia mengakui, telah mengajukan berbagai alternatif jika positif dibangun biokop. Altrnatif menurut mawardy adalah dengan menempatkan kamera cctv dan kamera infra red diruang biskop. “Lahan atau space untuk pembangunan Bioskop telah ada namun terganjal proses format operasional dan proses of buying saja," ungkap Mawardy. (Syahril Ahmad/y)