Bireuen (Najib Z/Frz)— Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Madrasah Ibtidaiyah (MI) gugus Bireuen, Ferdinal SPd mengatakan sosialisasi penerapan kurikulum merdeka bakal terus di follow-up, agar guru kemenag mampu mengimplementasikan kurikulum tersebut.
Hal ini perlu dilakukan mengingat sosialisasi penerapan kurikulum merdeka untuk guru yang bertugas di kementerian agama dinilai masih minim.
Demikian antara lain kata Ferdinal saat menutup acara sosialisasi implementasi kurikulum merdeka untuk guru MIN 44 Bireuen dan MIN 50 Bireuen, Selasa (5/7/2022), di MIN 50 Bireuen.
"Kegiatan seperti ini akan di follow-up secara berkesinambungan dalam waktu dekat ini," kata Ferdinal, dihadapan puluhan peserta.
Pengurus KKG-MI katanya, memiliki agenda khusus di awal tahun ajaran baru 2022-2023.
"Kami pengurus akan mengundang secara spesifik guru wali kelas satu dan kelas empat se-gugus MI Bireuen serta wakil kepala atau koordinator bagian kurikulum untuk mengikuti pemantapan penerapan kurikulum merdeka. Akan kita lakukan kegiatan secara bertahap,” ucapnya.
Untuk itu, pria berkacamata ini berharap dukungan stakeholder guna menyongsong penerapan kurikulum merdeka ke fase B.
Sehari sebelumnya saat acara pembukaan, pengawas MI Kankemenag Bireuen, Dra Zakiah menyebutkan, guru MIN 44 Bireuen dan MIN 50 Bireuen berinisiasi mengikuti sosialisasi implementasi kurikulum merdeka yang dilaksanakan pengurus KKG-MI setempat.
"Kita guru madrasah harus bergerak sendiri, dana sendiri, inisiatif sendiri, berbeda dengan sekolah di bawah dinas pendidikan yang mungkin mereka punya alokasi anggaran khusus," kata Zakiah saat itu, Senin (4/7/2022).
Oleh sebab itu ia berharap agar peserta aktif bertanya pada pemateri, karena kurikulum merdeka merupakan sesuatu yang baru, khususnya bagi guru MI.