[Baiturrahman | Yakub] Kalau Anda tidak ke Masjid Oman, Lampriet, Banda Aceh, untuk bergabung dengan jamaah qiyamul lail (menghidupkan malam), silakan ke Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Memang Pengurus Masjid Oman Lampriet telah menerima sumbangan sebesar Rp 30-an juta, untuk 10 malam qiyamul lail, dan ini belum mencukupi, dari rencana Rp 70-an juta. Demikian penjelasan Pengurus Masjid Oman, sebelum tarawih malam ke 19 (16/7), yang diimami Syekh Yahya Ahmad Az-Zahrany, imam Riyady Arab Saudi.
Sedangkan Masjid Raya menyediakan paket sahur untuk 200 jamaah qiyamul lail. Jika ada yang ingin menyumbang panitia akan merimanya, dan akan diperuntukkan untuk jamaah yang lebih banyak lagi, untuk dini hari besok Sabtu (19/7). Demikian di antara isi ceramah dari Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof Dr Tgk H Azman Ismail MA, yang mengganti Tgk Muhibbusubri, yang berhalangan malam ke 20 (17/7).
Dalam taushiah, Imam Besar yang juga Dosen UIN Ar-Raniry, singgung juga peran orang tua untuk antarkan anak ke balee beuet atau TPQ untuk mendidik lidah anak agar fasih mengaji sejak kecil. Sebab jika sudah besar, ia lughat di lidah dia akan sulit diubah. Ceramah ini dikaitkan dengan Nuzulul Quran.
“Qiyamul lail akan dilakukan 8 rakaat, dan ditutup dengan 3 rakaat witir, maka bagi jamaah tarawih yang akan qiyamul lail, jangan witir dulu,” jelas Imam Besar, yang jelang buka puasa bersama Keluarga Besar Ustadz/ah TPQ Plus di Aula Masjid Raya. Namun Imam Besar juga harus dampingi tamu Malaysia di lantai atas Masjid Raya.
TPQ gelar buka puasa bersama, diisi dengan taushiah, dan ada paket berbuka dari Fatih Bilingual School, dan Bunda Restoran, sebanyak 400 paket. Alhamdulillah.
[Foto: Buka puasa bersama Ustadz/ah TPQ Plus di Aula Masjid Raya, magrib Kamis 19 Ramadhan (17/7)]