[Banda Aceh | Inmas] Setelah Ustadz Habib Jindan bin Novel bin Salim uraikan maksud ayat pertama QS Al-Isra', lalu kepada ribuan jamaah dikupas peran shalat dalam kehidupan.
Peristiwa perjalanan malam jelang shubuh oleh Nabi Muhammad SAW itu, masuk akal bagi yang beriman dan tak masuk akal bagi sang munafik dan kafir. Bahwa Isra` Mi'raj itu bernuansa spritual dan Kemahasucian Allah dalam peristiwa ajaib itu.
Perjalanan besar itu, bukan start dari satu destinisi ke destinasi lain, tapi dari rumah ibadah ke rumah ibadah lain. Di sepanjang jalan, memang ada 'napat tilas' terhadap perjuangan para rasul sebelum Muhammad SAW.
Isra` Mi'raj memang melangit, tapi umatnya yang dibawa turun, setelah itu dengan paket 'kado' shalat lima waktu ini, masih di bumi, yang penuh masalah. Penceramah kaitkan penegakan shalat untuk atasi problematika kehidupan.
"Rasulullah atasi problem hidup, pertama-tama dengan shalat," jelas H Habib Jindan, di depan Forkopimda, Wali Nanggroe, SKPA, ulama, dan jamaah Masjid Raya Baiturrahman, dan pendengar radio di mana pun itu. Hadir pula jajaran Kanwil dan Kankemenag itu.
Penceramah berharap pada para pemimpin di Aceh agar menerapkan nilai-nilai shalat dalam kepemimpinannya, sehngga muncul pemeritah yang ahli dalam shalat, dan di luar shalat sesuai langkahnya dengan makna shalat.
"Jika shalat khusyu', maka akan sempurna pula sisi-sisi lain kehdupannya," jelasnya lagi di depan jamaah, termasuk Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Prof Dr H Azman Ismail MA dan dewan imam, pada Senin (24/4) malam.
Ajaknya, mari perbaiki kualitas hati dan mutu shalat, shalat yang khusyu' akan diraih hanya oleh pemenang. Dan masjid, sebagaimana simbol rtual isra` adalah huniannya para pemenang.
"Shalat miliki pesan moral yang sangat luas, terciptanya tatanan masyarakat yang memiliki sifat-sifat adil, jujur, santun, kasih sayang, dan persaudaraan," jelas Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah, dalam sambutannya, usai pengajian Kalam Ilahi.
"Jika shalat khusu' dan nilai-nilainya diterapkan dalam keseharian, niscaya akan mengantar kepada kehidupan yang indah dan istiqamah. Tak boleh lupa pula, shalat mengandung makna kebersamaan di mana jamaah wajib mentaati dan mematuhi dan pimpinan yakni imam.
Mengangkat tema "Implementasi Filosofi Shalat dalam Segenap Kebidupan", isinya sangat memukau para pendengar, dan pemirsa radio secara live di rumah-rumah.
Doa bersama, akhiri ceramah Isra` Mi'raj 1438 Hijriah, yang usainya hampir pukul setengah sebelas, semalam itu. [yakub]