CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Selamat Jalan Tuan Guru

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 580
Rabu, 4 Februari 2015
Featured Image

[Karang Baru | Salamina/SofyanSenin (2/2) Masyarakat Tamiang dirundung duka yang mendalam. Duka yang tak dapat dilukiskan dengan kalimat, “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaj’uun”. Hanya itu yang mampu terucap seraya mengurai air mata.

Duka atas kehilangan tokoh panutan sebahagian besar masyarakat Tamiang secara umum dan terutama mereka yang menganut faham Tarikat Naqsabandiyah.

Masyarakat Aceh Tamiang kehilangan sosok ulama, yaitu Syeikh H. Muhammad Ahmad Asy’ari, beliau kembali ke hadhirat Allah dengan Husnul Khatimah, beliau menghembuskan nafas terakhir seraya mengucapkan kalimah “Lailaha Illallah” demikian kesaksian ustadz Muttaqin Abu Lukman saat melepaskan jenazah.

Suasana duka menyelimuti prosesi pelaksanaan fardhu kifayah yang dilaksanakan di Masjid komplek Suluk tempat kediaman beliau, terlihat pelayat sesekali menyela butiran air mata yang tumpah ke pipi, tidak sedikit jumlah yang melayat ke tempat almarhum, sampai shalat jenazah 8 gelombang.

Almarhum meninggalkan 1 orang putra yang bernama Ustadz. H. Hasanen dan 2 orang istri, putra beliau terlihat sangat kehilangan, namun mampu menjaga kesetabilan emosi, sehingga mampu menjadi imam shalat dan memimpin doa.

Tuan guru Syeikh H. Muhammad Ahmad Asy’ari merupakan sosok ulama yang di segani Aceh Tamiang, beliau hidup bersahaja dengan memfokuskan pengajian di rumah suluk. Beliau juga merupakan garis keturunan ulama.

Ayah beliau bernama tuan guru Faqih Juned. Menurut keterangan beberapa muridnya, beliau menyelesaikan studi di mesir bahkan satu letting di bawah Almarhum K. H. Abdurrahman Wahid (Gusdur Mantan Presiden RI), ketika sama-sama di Mesir, almarhum dengan Gus Dur sempat pinjam meminjam buku.

Almarhum juga pernah menjadi dosen pada salah satu Perguruan Tinggi di Sumatera Utara. Setelah Ayahnya meninggal dunia, beliau kembali ke Aceh Tamiang meneruskan perjuangan ayahnya menghidupkan pesantren.

Ayah beliau sangat dikenal sebagai ulama yang memiliki wawasan yang sangat mendalam tentang ilmu fiqh, beliau digelar Faqih Juned semenjak almarhum mendalami ilmu Tauhid dan Tasawuf.

Sebagaimana Almarhun ayahnya Tuan Syeikh Faqih Juned, Almarhum Tuan Guru Asy’ari (demikian sapaan akarabnya) selain mengajarkan kitab, juga mengajarkan Thariqat (Naqsabandiyah) dan Suluk pada waktu tertentu (seperti di bulan Ramadhan).

Menurut keterangan beberapa masyarakat yang menjadi murid belia, jamaah yang mengikuti suluk di rumah suluk yang beliau bina, selain dari masyarakat setempat juga ada dari luar daerah bahkan dari Malaysia.   

Almarhum diserang penyakit sejak dua tahun terakhir, bahkan harus dilakukan pencucian darah, Akhirnya Allah mengambil beliau, semoga beliau ditempatkan dalam Taman Surga. Aamiiin. [yyy]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh