[Karang Baru | Salamina/Sofyan] Dua anggota USAID Prioritas dari Jakarta Agus Kriswanto dan Restu Kurniawan melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kemenag Tamiang. Turut hadir juga Rahmi sebagai fasilitator USAID Daerah.
Mereka melakukan monitoring tentang eksistensi USAID dan dampak menfaat bagi madrasah.
Tim USAIDmelakukan penelitian melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan dan stakeholder seperti dinas pendidikan, anggota DPRK yang menangani pendidikan termasuk dengan Kepala Kantor Kemenag Aceh Tamiang.
Di antara materi wawancara adalah tentang sejauh mana manfaat program USAID bagi pengembangan madrasah dan keterlibatan pimpinan dalam mengambil kebijakan.
Salamina yang didampingi Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H. Abd. Wahab, MA, menjelaskan, “Program USAID sangat bermanfaat bagi madrasah, dalam peningkatan kompetensi guru. Guru setempat mampu menciptakan alat peraga disaat pembelajaran, mempersiapkan bahan dan kemampuan penguasaan ICT.”
Salamina menjelaskan terdapat perbedaan nomenklatur program USAID dengan filosofis pendidikan madrasah. Dalam pemetaan guru USAID menyamakan guru agama di sekolah dengan guru agama di madrasah. Namun sesungguhnya Tidak dapat disamakan karena guru agama di sekolah (PAI) hanya mengajarkan 3 jam pelajaran inklud di dalamnya Fiqih, Akhlak, dan SKI.
Sementara Pendidikan agama di madrasah Fiqh, Aqidah/Akhlak, SKI, dan Qur’an Hadits merupakan mata pelajaran yang masing-masingnya berdiri sendiri.
Hal ini perlu difahami dan dimengerti oleh USAID, ada perbedaan mendasar antara mata pelajaran Agama (PAI) pada sekolah dengan mata pelajaran agama di madrasah yang masing-masing elemennya berdiri sendiri. [yyy]