CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Refleksi dan Harapan di Harlah IPARI ke-2

Image Description
Muhammad Yakub Yahya
  • Penulis
  • Dilihat 305
Selasa, 27 Mei 2025
Featured Image
Penulis, Tgk Mukhlisuddin

Refleksi dan Harapan di Harlah IPARI ke-2 

Oleh Tgk. Mukhlisuddin

(Ketua PD IPARI Kab. Pidie/ Anggota PC ISNU Pidie/ Pengajar di UNISAI Samalanga)

 

Dua tahun telah berlalu sejak lahirnya Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) pada tahun 2023. Dalam usia yang masih sangat muda sebagai sebuah organisasi profesi, IPARI telah menunjukkan langkah-langkah progresif dalam memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat. Hari lahir IPARI ke-2 yang diperingati pada 25 Mei 2025 ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan organisasi, sekaligus merumuskan harapan ke depan agar IPARI semakin kokoh dalam mendampingi umat dan menjadi mitra strategis Kementerian Agama dalam pembangunan kehidupan beragama yang moderat, inklusif, dan berkeadaban.

 

Refleksi perjalanan dua tahun ini tidak bisa dilepaskan dari peran vital penyuluh agama sebagai ujung tombak dakwah dan pembinaan umat. Keberadaan mereka di masyarakat bukan hanya sebagai juru dakwah atau pemberi ceramah, tetapi sebagai agen perubahan sosial yang mampu menyentuh dimensi kehidupan masyarakat secara menyeluruh—baik spiritual, moral, sosial, hingga budaya. Dalam berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, mulai dari radikalisme, degradasi moral, konflik sosial, hingga disinformasi agama, penyuluh agama hadir di garis depan sebagai penjernih, peneduh, dan pemersatu.

 

IPARI hadir sebagai jawaban atas kebutuhan kolektif para penyuluh untuk memiliki wadah resmi dan profesional. Dengan terbentuknya IPARI, para penyuluh tidak lagi berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan tugasnya, melainkan terorganisir dalam satu ikatan yang memperkuat koordinasi, solidaritas, dan profesionalisme. IPARI bukan hanya sekadar organisasi administratif, tetapi juga laboratorium ide, ruang kolaborasi, serta motor penggerak dakwah yang lebih sistematis dan terukur.

 

Salah satu capaian penting yang patut dicatat adalah keterlibatan aktif IPARI dalam menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik internal kementerian maupun eksternal. Dalam Rakernas II IPARI yang diselenggarakan di Jakarta pada 25 Mei 2025, Direktur Penerangan Agama Islam, Dr. Ahmad Zayadi, menegaskan pentingnya strategi penyuluhan yang inklusif, menjangkau daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta membangun sinergi lintas sektor, termasuk dengan aparat seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat daerah.

 

Pesan kuat yang disampaikan dalam Rakernas tersebut merefleksikan arah baru penyuluhan agama yang lebih kolaboratif dan adaptif. Penyuluh agama tidak bisa lagi bekerja secara sektoral dan eksklusif. Di tengah kemajemukan Indonesia dan tantangan kehidupan beragama yang semakin kompleks, kolaborasi menjadi kunci. Oleh karena itu, dorongan untuk memperkuat kerja sama lintas iman bukan hanya relevan, tapi juga mendesak. Kolaborasi antarpemuka agama bukan sekadar simbolik, melainkan harus diwujudkan dalam aksi nyata, seperti program bersama dalam penguatan kohesi sosial, penyuluhan moderasi beragama, hingga mediasi konflik berbasis agama di akar rumput.

 

IPARI juga telah menjadi mitra penting Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas penyuluh agama. Melalui pelatihan-pelatihan, forum diskusi, dan pertukaran praktik baik, IPARI membantu anggotanya menjadi penyuluh yang tidak hanya menguasai materi keagamaan, tetapi juga peka terhadap dinamika sosial dan mampu berkomunikasi secara efektif dengan semua lapisan masyarakat. Profesionalisme ini penting agar penyuluh tidak hanya dilihat sebagai penyampai pesan agama, tetapi juga sebagai fasilitator perdamaian, motivator perubahan, dan inspirator kebaikan.

 

Meski begitu, kita tidak menutup mata bahwa perjalanan IPARI masih penuh tantangan. Di usia yang kedua ini, IPARI masih harus memperkuat struktur kelembagaan di tingkat daerah, memperluas keanggotaan yang inklusif dari berbagai latar belakang agama, dan memperbaiki sistem pembinaan internal. Selain itu, IPARI juga perlu terus mengadvokasi peningkatan kesejahteraan penyuluh agama, yang selama ini kerap menjadi isu krusial dalam kinerja mereka di lapangan.

 

Harapan ke depan, IPARI dapat terus berkembang menjadi organisasi profesi yang solid, kredibel, dan berdampak. IPARI harus menjadi rumah besar bagi para penyuluh agama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, saling menguatkan, dan saling bergerak demi kemaslahatan umat. IPARI juga diharapkan mampu menjadi mitra kritis pemerintah dalam menyusun kebijakan penyuluhan agama, serta menjadi pelopor penyuluhan keagamaan berbasis data, riset, dan pendekatan sosial-kultural.

 

Kementerian Agama diharapkan terus mendukung langkah-langkah IPARI, baik dalam aspek legalitas kelembagaan maupun dalam penyediaan anggaran dan program peningkatan kapasitas penyuluh. Dengan sinergi yang baik antara IPARI, pemerintah, dan masyarakat, maka cita-cita besar untuk mewujudkan penyuluhan agama yang inklusif, moderat, dan menjangkau seluruh pelosok negeri bukanlah hal yang mustahil.

 

Di tingkat daerah, PD IPARI Pidie sekuat tenaga terus bergerak di tengah keterbatasan, membuka akses kinerja kepenyuluhan dengan inovasi dan dedikasi. Melalui program IDEA 2024, PD IPARI Pidie telah menggelar event mengapresiasi penyuluh agama yang telah berkontribusi nyata di lapangan. Tak berhenti di situ, tahun 2025 dilanjutkan dengan peluncuran program DAI MESSRA sebagai strategi memperluas jangkauan dakwah yang humanis, moderat, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat Pidie secara partisipatif dan berkelanjutan.

 

Akhirnya, selamat ulang tahun yang ke-2 untuk IPARI. Semoga semangat kebersamaan, pengabdian, dan profesionalisme terus tumbuh dan menjadi cahaya yang menerangi jalan dakwah di seluruh penjuru Indonesia. Semoga IPARI tetap menjadi garda terdepan dalam membangun masyarakat yang religius, harmonis, dan beradab.

 

Dari IPARI untuk Indonesia: Membangun Umat, Menyatukan Bangsa.

Fotografer : Penulis, Tgk Mukhlisuddin
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh