Bireuen (Dewi Sofiana/Frz) — Dalam upaya untuk memajukan kegiatan literasi di madrasah sekaligus mengajak siswa dan guru untuk menghasilkan karya tulis, Kepala MAN 2 Bireuen, Drs Rusydi MAg mengundang Sosialisator Program Literasi (SPL) Nasional dari Nyalanesia, Dewi Sofiana SP, Selasa (13/9/2022).

Undangan tersebut dimaksudkan untuk melakukan sosialisasi program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) ke madrasah yang dipimpinnya. Kegiatan yang digelar di ruang kantor dewan guru madrasah setempat dihadiri para guru dan pengawas madrasah Kankemenag Bireuen, M Yunus MPd.  

Dalam materi sosialisasi, Dewi menyampaikan bahwa GSMB merupakan akronim dari Gerakan Sekolah Menulis Buku. Gerakan ini merupakan sebuah program pengembangan literasi sekolah nasional yang memfasilitasi seluruh siwa dan guru jenjang SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK dan sederajat.

Menurutnya, program ini memungkinkan guru dan siswa untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi serta pendampingan program. Dan akhirnya diharapkan bias menerbitkan buku ber-ISBN, jelas Dewi.

Ia melanjutkan, GSMB nasional merupakan salah satu program dari Nyalanesia, sebuah lembaga yang bertujuan menciptakan ekosistem literasi dan pendidikan yang berkemajuan di Indonesia. 

GSMB Nasional lanjutnya, hadir untuk mengajak siswa dan guru dari seluruh penjuru tanah air untuk bergiat literasi melalui kreativitas melahirkan karya dalam bentuk tulisan. 

Sosialisasi program literasi GSMB mengupas isi, tujuan, manfaat dan juknis program. Materi sosialisasi yang disampaikan mendapat perhatian dan sambutan sangat baik dari peserta. 

Amatan media ini, para peserta menunjukkan antusiasme yang menggembirakan terhadap program dan menyatakan siap ambil bagian untuk melahirkan karya tulis mereka. 

Sementara itu, Kepala MAN 2 Bireuen, Drs Rusydi Mag menyatakan optimis jika madrasah yang dipimpinnya akan mampu melaksanakan program ini hingga menerbitkan karya-karya berupa buku ber-ISBN. 

Dengan jumlah sumber daya siswa sebanyak 464 orang dan guru 63 orang, Ia mengaku optimis jika siswa dan gurunya siap menerima tantangan dalam menulis puisi, cerpen dan esai. 

“Semua guru harus proaktif menyambut program menulis ini, agar guru tidak hanya bisa meniru karya orang lain melainkan harus mampu melahirkan karya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab dalam peningkatan kompetensi guru dan tanggung jawab sebagai pendidik,” kata Rusydi. 

Menindaklanjuti program GSMB nasional 2022 ini, pihaknya tidak main–main. Setelah kegiatan sosialisasi selesai katanya, Ia langsung berkoordinasi dengan wakil kepala bidang kurikulum, Desti Purnama SPd guna membentuk tim literasi madrasah yang akan bekerja melaksanakan dan mengawal program hingga siap naskah buku siswa dan guru. 

Segera setelah dibentuk, tim ini akan merekrut dan melakukan seleksi terhadap siswa penulis. Untuk buku antologi perdana, madrasah ini akan memilih dua genre sekaligus yaitu puisi dan cerpen. 

Rusydi berharap siswa dan guru harus melahirkan karya nyata dalam kepenulisan sebagai implementasi menggiatkan budaya literasi madrasah sekaligus melahirkan karya yang bermanfaat. 

“Harapannya melalui program menulis buku ini, akan terwujud lingkungan madrasah dengan budaya literasi yang tinggi  karena literasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam dunia pendidikan, tak terkecuali di MAN 2 Bireuen ini,” kata Rusydi yang didampingi Desti Purnama.

Sepakat dengan apa yang dikatakan pimpinannya, Desti menambahkan bahwa dengan adanya program GSMB ini bisa menjadi momen yang sangat tepat untuk mengimplementasikan kegiatan literasi bagi siswa dan guru hingga ke tahap menerbitkan karya buku. 

“Selama ini guru maupun siswa  sebenarnya ada yang sudah menulis, tetapi tidak pernah benar–benar selesai hingga menjadi sebuah buku,” ungkap Desti.