Penyuluh Agama Islam Kabupaten Bireuen terus memperkuat peran dakwah dan pendampingan masyarakat melalui program Gampong Penyuluhan IPARI Terpadu (GAPIT). Program ini menjadi wadah sinergi berbagai kegiatan pembinaan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di tingkat gampong.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, Dr H Zulkifli SAg MPd, saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa GAPIT bukan sekadar program rutin, tetapi sebuah ikhtiar bersama dalam menghadirkan solusi dan layanan nyata di tengah masyarakat.
“GAPIT bukan sekadar program, tetapi sebuah ikhtiar bersama untuk menghadirkan berbagai macam pembinaan, seperti pembinaan wakaf, sertifikasi halal, penguatan moderasi beragama, piloting keluarga sakinah, sosialisasi imunisasi dan pencegahan stunting, serta pembinaan remaja demi kemajuan masyarakat,” ungkap Kakankemenag Bireuen saat membuka GAPIT ke - 8 di Gampong Darul Aman, Kamis, 25 September 2025.
Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun generasi Islami di Bireuen “Jangan sampai nanti ada calon keuchik atau tuha peut yang mau maju tes, tetapi tidak bisa membaca Al-Qur’an dan terus melobi ke sana ke mari,” tegasnya.
Camat, Saifuddin SKM MKes dalam kesempatan itu mengapresiasi langkah Kemenag melalui penyuluh agama yang hadir langsung ke gampong.
“Kami sangat mendukung program GAPIT ini karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Sinergi lintas sektor sangat penting untuk membangun gampong yang maju dan sejahtera,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala KUA Gunawan SS menekankan pentingnya peran penyuluh dalam memperkuat ketahanan keluarga. “Melalui GAPIT, para penyuluh hadir lebih dekat dengan masyarakat. Mereka tidak hanya berdakwah, tetapi juga menjadi solusi dalam berbagai isu sosial keagamaan,” katanya.
Sementara itu, Keuchik Gampong Darul Aman, M Nur menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan program ini di gampongnya. “Masyarakat kami sangat terbantu dengan adanya pembinaan ini. Harapan kami kegiatan seperti ini bisa berlanjut agar memberi dampak lebih luas,” tuturnya.
Selain kegiatan pembinaan, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial.
Melalui program GAPIT ini, penyuluh terus berupaya memberi pembinaan kepada umat dengan pendekatan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari keagamaan, keluarga, hingga ketahanan sosial.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kasi Bimas Islam, Ketua IPARI, para Penyuluh, unsur Forkopimcam, Kepala Puskesmas, perangkat Gampong Darul Aman, masyarakat setempat, serta para tamu undangan lainnya. []