Takengon-KemenagNews(6/9/2013) Gempa bumi 6,2 SR yang melanda Kabupaten Aceh Tengah pada 2 Juli 2013 lalu, menyebabkan banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan, salah satunya adalah tempat ibadah (masjid dan menasah) dengan katagori kerusakan berat, sedang dan ringan. Salah satu tempat ibadah yang mengalami kerusakan adalah menasah Al-Makmur Kampung Tawar Sedenge Kecamatan Kebayakan Kab. Aceh Tengah.Kepala Kampung Tawar Sedenge, Mukhlis menyampaikan, bahwa menasah Al-Makmur tidap dapat digunakan lagi untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu, karena seluruh bangunan menasah rusak dan kondisi tanah retak-retak. Demikian ujar Mukhlis“sebelum dilakukan pembangunan kembali, ada baiknya dilakukan penentuan arah kiblat terlebih dahulu, karena berkemungkinan arah kiblatnya bergeser tidak tepat seperti semula”. PintanyaKepala Kantor Kementerian agama Kabupaten Aceh Tengah yang diwakili oleh Penyelenggara Syari’ah (Ahmad Marjan, S.Ag), Rabu 3 September 2013 langsung menuju ke lokasi yakni Kampung Tawar Sedenge Kecamatan Kebayakan. Dari 149 unit menasah yang rusak, Al-Makmur yang pertama kali dilakukan pengukuran dan penentuan arah kiblat, Alhamdulillah selesai, walaupun situasi hujan. Demikian ujar Ahmad MarjanInsya Allah, Jum’at (6/9/13) ada dua masjid yang akan dilakukan penentuan arah kiblat, yakni di Kecamatan Silih Nara dan Pegasing. Mudah-mudahan masjid yang lain juga akan kita ukur ulang kembali arah kiblatnya.Ikut dalam kegiatan tersebut antara lain; Amiruddin, Edi Rizkan (staf Bimas Islam), Iwan Ruhdika, SH.I (staf KUA Kec. Bies) dan Hamdi Fitriya, S.Ag (staf Pendais)(Humas KanKemenag Ateng/dar / y)