Banda Aceh-KemenagNews (Rabu, 21/8) H. Juniazi Yahya, S.Ag, M.Pd, Kepala Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama (Kasubbag Hukum dan KUB) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh mengulangi bahwa, "Ada beberapa kegiatan yang perlu dijalankan oleh jajaran pelaksana yang ada di Hubungan Masyarakat (Humas) sebuah unit kerja, antara lain melobi, berkomunikasi di depan publik, menyelenggarakan acara, membuat pernyataan tertulis, membuat kesan (image), sosialisi pengetahuan dan pengertian, menciptakan ketertarikan, dan menarik empati."Lebih lanjut, Juniazi, mantan Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil, sampaikan kepada pesera Workshop Jurnalistik, yang digelar Subbag Informasi dan Humas (Inmas) Kanwil Kemenag Aceh, "Namun sekarang dikaitkan dengan dinamika publik dan media, muncul persoalan kehumasan di lapangan, di antaranya SDM yang terbatas dan kualifikasinya yang tidak jelas; sarana dan prasaran terbatas; lemahnya struktur dan standar minimal lembaga Humas; kurangnya pemahaman pemangku kepentingan tentang tugas dan peran Humas; seakan tugasnya hanya mengkliping koran dan buat berita/relis; mencetak pernak-pernik publikasi (spanduk, baliho, stiker dan lainnya); seakan pemadam kebakaran, dan menghadapi wartawan; kinerja Humas lamban dan tertinggal dari media massa, dan Humas pemerintah belum dipercayai publik."Karena demikian persoalan kehumasan di lapangan, termasuk di Kankmenag dan Kanwil Kemenag, maka peningkatan kapasitas SDM dan kerjasama dengan Bagian, Bidang, Subbag, Seksi dan elemen lainnya, termasuk media massa dan publik, perlu terus diperbaharui. Bagaimanapun bagusnya program dan kerja satuan kerja, jika pencitraan ke luar kurang menarik atau jelek, maka tetap akan tidak elok di mata masyarakat. Apalagi sudah terlanjur dikesankan miring lewat media. Jadi, peran Humas termasuklah dalam upaya pencitraan yang terus menerus itu. Demikian di antara paparan Pak Jun (sapaan Juniazi), alumni Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah itu, dalam sesi ketiga, Rabu (21/8), yang dimodetorkan oleh Jufriadi, dalam acara yang berlangsung selama empat hari (20-23/8), di Sulthan Hotel, Peunayong, Banda Aceh. Sesi kedua, usai pembukaan oleh Kabag TU, dilanjutkan oleh Khairuddin Aba. Malamnya, materi KIP (Keterbukaan Informasi Publik) diisi oleh Komisioner KIA (Keterbukaan Informasi Aceh). Usai materi Kehumasan bersama Kasubbag Hukum dan KUB, materi Keprotokolan disampaikan oleh Bagian Keprotokolan Setda Aceh. [yakub] [foto: Kabag TU saat membuka acara, Selasa sore (20/8)]