Sebanyak 44 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Aceh resmi dilantik oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama RI, Dr H Saiful Mujab di Gedung Asrama Haji Aceh, Minggu, 5 Mei 2024.
Pelantikan ini menandakan dimulainya persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M, di mana Embarkasi Aceh akan memberangkatkan jamaah haji Kloter 01 pada 29 Mei mendatang.
Pelantikan PPIH tersebut turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr H Iskandar AP SSos mewakili Pj Gubernur Aceh, Kakanwil Kemenag Aceh Drs Azhari MSi dan para pejabat lainnya.
PPIH Aceh dipimpin oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs Azhari MSi dengan Wakil Ketua Munawar dan Sekretaris Khairul Azhar. Sementara Pj Gubernur Aceh dan Pj Sekda Aceh bertindak sebagai Koordinator dan Wakil Koordinator.
Pembentukan Petugas Penyelenggara Ibadah (PPIH) Embarkasi Aceh berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 398 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama Nomor 360 Tahun 2024 tentang PPIH Embarkasi Tahun 2024.
Surat Keputusan PPIH Aceh itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Hilman Latief atas nama Menteri Agama RI.
Pelantikan PPIH Aceh di Asrama Haji Embarkasi Aceh juga dirangkai dengan uji kualitas makanan (meal test) yang akan disajikan untuk jemaah haji Indonesia selama dalam penerbangan menuju ke Tanah Suci dan pulang ke Tanah Air.
Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama RI, Dr H Saiful Mujab bersama para pejabat yang hadir menguji dan mendengar langsung penjelasan awak Garuda Indonesia dalam kegiatan itu.
Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr H Iskandar AP SSos mewakili Pj Gubernur Aceh dalam sambutannya mengatakan, peran PPIH selaku penyelenggara
tentu sangatlah penting.
Untuk itu, katanya, tim PPIH Aceh harus bekerja lebih keras dan aktif membangun komunikasi dengan berbagai pihak agar semua urusan penyelenggaraan haji di daerah kita berjalan lancar.
"Tim PPIH Aceh juga perlu mengkondisikan semua situasi ini agar para jamaah dapat mempersiapkan perjalanannya dengan tenang. Sikap profesional dan disiplin yang tinggi harus menjadi prinsip utama panitia dalam bekerja. Dengan sikap itu, Insya Allah sistem pelayanan jemaah haji embarkasi Banda Aceh akan lebih baik dan lebih berkualitas," katanya.
Kepada para personalia PPIH yang dilantik, Iskandar meminta untuk bekerja dengan ikhlas sesuai dengan logo dan moto Kementerian Agama yaitu “ikhlas beramal”.
"Kami menyadari sepenuhnya tugas yang saudara emban sangat berat mengingat kondisi jamaah calon haji yang sangat beragam. Kami harapkan bapak ibu dapat bekerja dengan sabar, tekun dan siap memberikan pelayanan yang baik," pungkasnya.
Sementara Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama RI, Dr H Saiful Mujab dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada semua panitia yang telah dilantik. "Semoga Allah meridhai dan selamat kami ucapkan kepada bapak dan ibu yang hari ini resmi mengemban tugas dalam memberi pelayanan kepada jemaah haji kita," katanya.
Ia meminta kepada PPIH Aceh untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, perlu kerja ekstra semua panitia yang terlibat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah, baik sebelum berangkat, saat berada di Tanah Suci, hingga kembali ke Tanah Air.
"Tahun ini alhamdulillah kita mendapat kuota jemaah terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia. Tahun ini sebanyak 241 ribu jemaah akan diberangkatkan menuju Tanah Suci. Untuk itu perlu kerja ekstra kita semua dalam memberi pelayanan," katanya.
Saiful Mujab mengingatkan, asrama haji setiap embarkasi harus menjadi kesan baik bagi semua jemaah. "Saya mohon betul, asrama haji adalah kesan pertama bagi semua jemaah, lakukan langkah-langkah persuasif kepada jemaah dari sebelum keberangkatan hingga kepulangan," ujarnya.
Ia juga meminta PPIH Aceh untuk terus meningkatkan pelayanan pengawasan dan pembinaan kepada jemaah haji, khususnya yang berusia lanjut.
"Petugas Haji ini adalah layanan untuk memberi perlindungan kepada jemaah agar bisa melaksanakan ibadah dengan tenang mulai dari asrama haji, layanan luar negeri, sampai pemulangan," kata Saiful.
Saiful mengatakan, pelayanan kepada jemaah haji merupakan agenda nasional yang perlu terus ditingkatkan kualitasnya. Pelayanan terbaik tersebut harus dimulai sejak jamaah dikumpulkan di asrama haji.
"Asrama haji harus dijadikan tempat yang nyaman, layani seperti keluarga dan orang tua sendiri. Petugas juga harus memberikan senyum terbaik sehingga jemaah nyaman dan terlayani dengan baik," kata Saiful.[]