[Karang Baru | Muhammad Sofyan/Yakub] Dalam perjalanan menuju Babo, ibu Kota Kecamatan Bandar Pusaka dalam rangka peresmian empat gedung KUA Pemekanran di Aceh Tamiang (KUA Bandar Pusaka, Sekerak, Banda Mulia, dan Tenggulun), Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh menyempatkan diri di MIS Al-Kautsar Jamborambong.
Kunjungan ini berawal dari sebuah foto yang dikirim oleh seseorang yang namanya dirahasiakan oleh Kakanwil. Foto yang kami maksud adalah foto bangunan MIS Al-Kautsar, yang memperlihatkan kondisi MIS tersebut, sehingga menjelang berangkat Daud Pakeh menanyakan posisi MIS tersebut dan dijawab oleh Salamina (Kakankemenag Tamiang), "Satu jalan Pak, kita arah ke sana."
MIS Al-Kautsar Jambo Rambong yang berdiri sejak enam tahun yang lalu, bangunannya sangat memprihatinkan, walaupun suah beratap seng, tetapi dindingnya dari tepas (Bambu yang dianyam, dalam bahasa Jawa disebut gedek) yang kondisikan sudah berlubang sana-sini, berlantaikan tanah.
Menurut penjelasan Kamisem selaku Kepala Madrasah, semangat belajar siswa-siswinya sangat tinggi. Ia juga memaparkan beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh siswa-siswinya antara lain, Juara I Kaligrafi ditingkat Kabupaten sehingga diikut sertakan dalam ajang Porseni tingkat Provinsi Aceh, Hafidz Qur-an juga pernah menjadi juara di tingkat Kecamatan.
Dalam wawancara dengan Staf Subbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh, Kamisem dengan penuh harap, berlinang air mata dan nada suara yang sendu memohon bantuan dari pihak Kanwil Kemenag Aceh.
Menjawab permohonan tersebut Daud Pakeh berjanji memberikan bantuan berupa gedung, namun sebatas dana yang tersedia.
Dalam sambutannya di acara peresmian Gedung KUA Bandar Pusaka, Kakanwil Kemenag Aceh sempat menying kembali masalah tersebut dan mengatakan itu adalah upaya penyelamatan 'mutiara'.
Mengingat letak MIS Al-Kautsar tepat dipinggir jurang maka penulis menyebutnya dengan istilah 'Mutiara di Pinggir Jurang'. []