Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh Drs H Azhari bersama para Kepala Bidang (Kabid) diskusi bersama rekan-rekan media, Kamis, 7 Desember 2023.
Acara Media Gathering tentang Mainstream Program Prioritas dan Legacy Kementerian Agama yang diikuti 40 lebih rekan media dan jajaran Kanwil ini, berlangsung akrab di Hotel Amel Conventions, Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh.
Bersama Menteri Agama (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas, Kanwil Kemenag Aceh juga laporkan capaian dari Tujuh Program Prioritas Kemenag, yakni Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiosity Index, dan Tahun Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2023.
Program akhir tahun yang antara lain untuk sosialisasikan program Kemenag ini, acara yang mesti digelar di setiap unit. Demikian laporan Katim Humas dan Umum Ahsan Khairuna SSosI.
Dalam paparan yang dipandu Subur Dani dari media Harian Serambi Indonesia, Kakanwil memaparkan sejumlah data. Bahkan Azhari bersama banyak menjawab pertanyaan wartawan, terkait isu dan persoalan keumatan dan solusinya.
Di antara materi diskusi dan pernyataan dari jurnalis soal pendanaan haji, indeks kerukunan, dan pengelolaan lembaga pendidikan.
Bahwa jika ada lembaga pendidikan yang bermasalah, sebut Kakanwil, akan dievaluasi dan bahkan izin operasionalnya bisa dicabut (kasus di luar Aceh).
Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Dr H Muntasyir MA ikut menjelaskan data lembaga dayah di Aceh. Didampingi Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad) H Zulkifli SAg MPd, dan Kabid Pendidikan Agama Islam (PAI) H Khairul Azhar SAg MSi.
Soal haji, Kakanwil juga sampaikan, bahwa haji itu tergantung kebijakan dan kebijakan Arab Saudi yang kondisional tiap tahun. Kanwil terus menyolisasikan regulasi perhajian, melalui jajaran, hingga sosialisasi oleh guru, KUA, penghulu, penyuluh agama, bersama rekan media. Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Dr H Mukhlis MP dan Plh Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Dra Evi Sri Rahayu MSos.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Drs H Arijal MSi juga sampaikan hal pendaftaran, pembatalan, pemberangkatan, dan pemulangan jamaah, juga biaya-biaya haji.
Wartawan juga menanyakan hubungan Kanwil dengan lintas instansi. Kakanwil menyatakan bahwa tugas dan fungsi (tusi) Kanwil saling melengkapi. Kanwil dengan institusi lain di Aceh saling kolaborasi dan komunikasi, juga sinergitas dan konsultasi. Misalnya dengan Dinas Syariat Islam (DSI), Dinas Dayah, Baitul Mal (di luar Aceh bernama Baznas) dan lembaga turunannya, seperti LPTQ dan lainnya.
Kakanwil juga sampaikan dinamika Kampung Moderasi, antara lain untuk kerukunan umat beragama. Sehingga untuk rukun selain dalam beragama juga sosial budaya.
Hadir juga para Pembimas di Kanwil dalam acara setengah hari ini.
"Kampung moderasi bertujuan agar masyarakat saling menghormati, bukan kebablasan dalam ibadah, tapi masing-masing umat beribadah sesuai agamanya," jelas Kakanwil.
Kakanwil juga singgung perwakafan dan kewenangan dan kolaborasi dengan Baitul Mal, Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Selanjutnya Kakanwil juga jelaskan pembagian tusi dalam pendidikan dan guru, juga Guru PAI. Yang terus berkomunikasi dan kemitraan dengan Dinas Pendidikan (Disdik).
"Saya sampaikan terima kasih pada rekan media, ini semua demi Aceh. Jika informasi bagus kita sampaikan bagi masyarakat, maka akan kian baik kehidupan masyarakat. Kami mengajak awak media terus sampaikan kebaikan lewat media. Ini bagian dakwah kita," ucapnya.
"Jika ada kekurangan pada instansi Kemenag, mohon masukan dan kerja sama dengan kawan-kawan media, demi kebaikan bersama," pungkasnya dengan bait-bait pantun.
Lanjut dengan sesi wawancara dengan tema, dari pendidikan, anak dan keremajaan, sosial, pengungsi, hingga netralitas ASN pada tahun politik.[]