Karang Baru-Muhammad Sofyan, “Rujukan kita sebagai pedoman sebagai suri tauladan adalah Rasulullah SAW sebagaimana difirmankan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

Oleh karena itu secara prinsipil kita harus mengambil contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana cara Rasulullah hidup, cara makan dan sebagainya”.

Demikian antara lain yang disampaikan oleh Ustadz M. Dahlan, M. Kom. I (PAIF Kecamatan Banda Mulia) dalam Khutbahnya di Masjid Al-Mukmin Bukit Bundar pada Jum’at (6/3)

.Dalam Khutbahnya yang berdurasi 21 menit 30 detik tersebut Ustadz Dahlah (demikian sapaan akrabnya) mengatakan bahwa dalam Islam tidak ada referensi lai dalam hal suri tauladan selain Rasulullah SAW karena manusia itu tempatnya salah dan silap, tetapi Rasulullah disempurnakan Allah baik fisik maupun mentalnya sebagai hambanya dan Rasulnya yang maksum (tidak berdosa), oleh karena itulah hanya Rasulullah yang pantas dijadikan IDOLA (PUJAANHATI).

Ustadz Dahlan juga menyampaikan bahwa manusia yang paling baik akhlaknya adalah Rasulullah SAW. Rasulullah pernah bersabda yang artinya “Tidaklah aku diutus melainkan untuk memperbaiki Akhlak”. Orang yang baik akhlaknya baik ia sebagai politikus, pejabat, kepala rumah tangga atau apapun perannya dalam masyarakat akan mampumnyelesaikan persoalan dengan baik.

Negara kita akan selesai permasalahannya baik ekonomi, politik maupun sosial budaya bila akhlak pemimpin dan masyarakatnya baik, sesuai dengan tuntunan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Dengan kata lain bahwa suatu Negara akan menjadi baik apabila pemimpinnya, masyarakatnya, tokoh polotiknya, budayawannya dan lain sebagainya memiliki akhlak yang mulia dan manusia yang paling baik Akhlaknya adalah Rasulullah SAW oleh karena itu ustadz Dahlan mengajak seluruh jama’ah mencontoh akhlak Rasulullah SAW.