[Karang Baru | Tgk Muhammad Sofyan]  “Bila kita perhatikan sekarang ini di negara kita bahkan hingga ke tingkat kampung para pejabat mempertontonkan bahwa mereka sudah tidak punya rasa malu,” kata M. Dahlan, S.Ag. S.Kom.I dalam Khutbahnya yang durasi 20 menit pada Jum’at (23/1) di Masjid Al-Mukmin Bukit Bundar Karang Baru.

Penyuluh Agama Islam Fungsional yang bertugas di Kecamatan Banda Mulia ini selanjutnya mengatakan, “Baik orang  awam hingga para pejabat dan intelektual mereka tidak malu lagi mempertontonkan auratnya di depan khalayak ramai, tidak malu lagi berbuat maksiat bahkan diperlihatkannya kepada orang lain, tidak malu lagi mengkonsumsi Khamar (Narkoba, Minuman Keras dll), yang muda sudah tidak menghormati lagi yang tua, yang tua sudak tidak menyayangi lagi yang muda, para pejabat melakukan korupsi, berzina bahkan pembunuhan semua ini bisa terjadi karena mereka sudah tidak punya rasa malu.”

Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengatakan bahwa, “Malu itu Bagian dari IMAN.”

Dan di hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan,” dalam hadits riwayat Muslim.

“Malu itu sebelumnya baik,” kutipnya. Iman itu memiliki 71 cabang, yang tertinggi adalah mengucapkan “Laa ilaha illallah” dan serendah-rendahnya adalah menyingkirkan hambatan dari jalan dan malu merupakan salah satu dari cabang iman.

Kalau malu itu dijaga dan diperhatikan maka orang yang seperti itu tidak akan dihina, akan terpuji dan tak akan celaka. Orang seperti itu akan setia jauh dari sifat iri dan dengki dan mau mempertahankan kejujuran.

Orang seperti itu akan mendapatkan kemuliaan bukan hanya di dunia tapi juga nanti di akhirat dan akan mengantarkannya kesurga. Pada Intinya M. Dahlan mengajak semua jamaah untuk membudayakan rasa malu, malu membuka aurat, malu melakukan maksiat, malu berlaku tidak jujur, malu mengkonsumsi khamar (termasuk narkoba), malu korupsi. [yyy]