Kepala Kabag TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Ahmad Yani SPdI mmenyampaikan sejumlah poin sekalian penguatan rekomendasi saat penutupan Rapat Koordinator (Rakor) Pendidikan Agama Islam (PAI) Se Aceh, pagi Jumat, 15 Agustus 2025.
Dalam acara di Bur Telege dataran tinggi Takengon, Kabag TU nyatakan, bahwa rekomendasi hasil rakor kita, satu konsep bersatu dalam bergerak untuk mendapatkan goal kinerja yang baik.
Ahmad Yani yang guru dan pernah mengepalai madrasah juga mengajak kita hilangkan kesan pembedaan pendidikan madrasah dan di sekolah. Seolah-olah selama ini PAI terabaikan. Dan kita juga harus hilangkan persepsi bahwa PAI anak tiri yang seyogyanya itu hanya pikiran picik yang selama ini tidak terbukti sama sekali.
Kemenag, ujar Ahmad Yani, mengayomi semua hal termasuk GPAI yang selama ini perlakuan sama seperti dengan warga Kemenag lainnya, dan banyak hal yang disampaikan oleh GPAI akan selalu ditindaklanjuti dengan kapasitas sesuai regulasi yang ada.
Kabag TU mengajak jajaran saling menguatkan dan membesarkan, bukan sebaliknya. "Justru kolaborasi setiap kita harus memain peran dengan tusi yang optimal, dengan satunya tubuh yang sehat akan melahirkan output yang maksimal," ungkapnya.
Ini rumah besar kita, kata Kabag, dan harus kita jaga luar dan dalamnya pada semua elemen, jangan terlepas dari pandangan, kita berikan ke semua tingkat tanpa ada pemilah-milahan.
Kabag TU, dua hari lalu juga, bersama Karo Perencana dan Penganggaran Setjen RI membahas banyak hal terkait keuangan.
"Termasuk blokir yang tersebutkan pada Bidang PAI, dan Kabag berjanji blokir yang belum terbuka ini, insyaaAllah terbuka," janji Kabag TU, pada peserta acara yang juga telah dianugerahi pengharagaan bagi kasi/operator terbaik.
Peserta rakor, acara tiga hari yang dibuka Wabup Muchsin Hasan MSP, didampingi Kabid PAI PAI Dr Hj Aida Rina Elisiva BAcc MM dua hari lalu, berikan tepuk tangan meriah saat Ahmad Yani sampaikan itu.
Terakhir, Kabag Ahmad Yani (yang pernah Plt Kakanwil) juga mengusul untuk digelar kembali Pentas PAI di tingkat provinsi agar syiar Kemenag ini membawa harum ke seluruh antero Aceh. Dan ini satu-satunya program unggulan yang sudah tidak bergaung beberapa tahun belakangan ini.[]