[Pontianak | Yakub]  Gema Madrasah Pilihanku, Madrasah Prestasiku membahana, dalam sesi pembukaan perlombaan siswa madrasah, malam Rabu (23/8) itu. Menag H Lukman Hakim Saifuddin resmi membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2016 di Pontianak, Kota Khatulistiwa.

Siswa se Indonesia, juga siswa MA Insan Cendekia (MAN IC) hadir, termasuk dari Provinsi Seribu Warung Kopi (Aceh) hadir ke Provinsi Seribu Sungai (Kalimantan Barat).

Ada perbedaan antara even kali ini, di Kota Khatulistiwa (Pontianak), dengan tahun lalu, di Kota Empek (Palembang), 3-7 Agustus 2015 itu.

Di Wisma Atlit Jakabaring Palembang, Bumi Sriwijaya tahun lalu, ajang KSM itu, dipadukan dengan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Madrasah Singer, dan Expo Madrasah.

Menurut Menag, dalam jumpa pers di Pontianak Convention Center (PCC), Jalan Sultan Abdurachman No. 7-9 Kota Pontianak, Selasa (23/08), selama ini yang dilombakan matematika, fisika, kimia, biologi, ekonomi, dan geografi. Kini, ada hal yang baru, salah satunya adalah diperlombakannnya mata pelajaran agama.

Selain agama ikut KSM, di sela ajang ini juga, diresmikannya 8 Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) yang baru. Yang awal mula, telah berdiri MAN IC di Serpong (Banten), di Gorontalo, dan di Jambi. Tahun lalu, tambah 6 MAN IC lagi (di Idi Aceh, Siak Riau, Ogan Komring Ilir Sumatera Selatan, Bangka Tengah Bangka Belitung, Paser Kalimantan Timur, dan Pekalongan Jawa Tengah).

Sementara, ujar Direktur Madrasah Prof Dr Nur Kholis MA, dengan diresmikan 8 MAN IC baru (di Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat), serta penandatanganan prasasti 17 MAN IC baru itu, maka kini, di bawah Kemenag memiliki 17 MAN IC.

Kesan Pesan

Menag H Lukman merasa bangga dengan siswa madrasah. Bahwa siswa madrasah siap bersaing dan berkompetisi secara fair dalam setiap lomba dan kompetisi. Katanya, ia bangga melihat kemajuan yang telah dicapai oleh lembaga pendidikan madrasah saat ini. Siswa-siswi madrasah telah banyak menorehkan prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia di berbagai ajang kompetisi nasional maupun internasional.

Harapannya, KSM 2016 dapat dijadikan sebagai momentum strategis penyiapan generasi emas ilmuwan dan cerdik-cendekia muslim yang unggul, paripurna dan siap menjadi pemimpin perubahan di masyarakat yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negaranya.

Dan di antaran pesannya, KSM dapat mendorong terwujudnya generasi ilmuwan yang menguasai Iptek dan Imtaq secara seimbang dan proporsional. KSM meningkatkan kuantitas dan kualitas diaspora lulusan madrasah di berbagai sektor profesi dalam rangka memberikan sumbangsih nyata pembangunan bangsa.

Juga, siswa madrasah dapat menjadi benteng pertahanan penyebaran virus-virus dekadensi moral remaja. Serta siswa mampu perkuat kemampuan intektual dan keterampilan sosial sebagai bekal hidup. KSM menjadi ajang saling tukar pikiran, gagasan dan pengalaman peserta.

"Percuma Anda pintar dan mempunyai IQ tinggi, jika Anda tidak bermanfaat bagi sesama. Sebaik-baik orang adalah mereka yang paling bermanfaat untuk sesama. Percuma Anda menyabet juara Olimpiade atau KSM, tetapi tidak mempunyai keterampilan sosial yang cukup, tidak pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, tidak punya empati dan simpati kepada orang lain," ajaknya.

Lanjut Menag, yang awal bulan Agustus ini hadir ke Takengon membuka Porseni ke 15 dan Ekspo Madrasah ke 4, "Yakinlah bahwa pintar saja tidak cukup mengantarkan Anda menjadi sosok hebat dan belum tentu bisa survive dalam mengarungi kehidupan yang semakin menantang di kemudian hari. Justru, saya meyakini bahwa orang-orang yang mempunya kecerdasan emosi dan keagamaan yang tinggi lebih berpeluang meraih kesuksesan karier dan hidup di masyarakat, saya berharap ini dimiliki oleh siswa-siswi madrasah." [kemenag.go.id/kalbar.kemenag.go.id]