[Banda Aceh | Inmas] Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, Menjadi Khatib Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh tadi, Jum’at 23/12/2016. Dalam kesempatan tersebut ia mengupas tentang bagai seharusnya sikap seorang pemimpin.
“Siyasah atau politik dalam Islam memiliki tujuan yang mulia, seperti halnya disampaikan oleh Imam Mawardi dalam Kitabnya Al-AhkamAs-Sulthaniyah bahwa kepemimpinan adalah posisinya sebagai pengganti Nabi dalam menjaga agama dan mengatur dunia. Mengangkat pemimpin umat hukumnya adalah wajib secara ijma,” Ujar Kakanwil dalam Khutbahnya.
Ia menjelaskan bahwa dari teks Imam Al-Mawardi ini, jelas tujuan politik dan mengangkat pemimpin dalam Islam adalah untuk menjaga kemurnian Agama dan mengatur dunia untuk kemaslahatan umat. Bukan sebaliknya, dimana politik dan perbedaan dijadikan sebagai sumber perpecahan.
“Hari ini kita sulit menemukan orang-orang yang memiliki jiwa kenegaraan. Memang ada pendapat yang mengatakan, mungkin karena usia dunia kita yang semakin menua, sehingga seolah-olah tak kuasa lagi melahirkan pemimpin-pemimpin besar (great leader) dan berintegritas seperti pada masa-masa silam,” lanjut Kakanwil.
Kakanwil mengatakan bahwa kenyataan ini juga pernah dikritisi oleh Jeremie Kubicek, seorang pakar teori kepemimpinan dari London, Inggris, melalui bukunya yang kontroversial (2011), berjudul: “Leadership is Dead”(Kepemimpinan Telah Mati). Ia nyatakan dalam bukunya tersebut, bahwa pemimpin sekarang lebih banyak menuntut (getting), bukan memberi (giving); lebih banyak menikmati, ketimbang melayani; dan lebih banyak mengumbar janji, dari pada memberi bukti. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan makna dan hakikat kepemimpinan itu sendiri.
“Ada beberapa sikap seorang pemimpin ideal dalam khazanah Islam yaitu: Pertama: Pemimpin adalah Pelayan Masyarakat, Kedua: Mimiliki Sifat Makinun, Aminun, Hafizhun, dan ‘Alimun, Ketiga: Mengambil Kebijakan Untuk Kemaslahatan Umat, Keempat: Peduli, Bekerja, dan Memiliki Rasa Kasih Sayang,”
Semoga Allah SWT menganugerahkan kepada kita para pemimpin yang amanah, yang betul-betul memahami hakikat tugas dan kewajibannnya sebagai khaadimul ummah (pelayan masyarakat). Amin ya Rabbal ‘alamin. Tutup Kakanwil []