Gayo Lues-KemenagNews (29/06/2012)Kepala Badan Balai Diklat Keagamaan Medan, Drs. H. M. Toha Daulay, MM hari Jum'at /29 Juni 2012 melakukan penutupan dua buah diklat (SAKIP LAKIP dan IPS bagi Guru Madrasah) dalam penutupan acara tersebut Drs. H.M.Toha Daulay dengan gaya khasnya menyampaikan bahwa peserta diklat harus memperkuat kompetensi, adapun kompetensi itu diartikannya sebagai kekuatan, daya, kemampuan, power yang yarus dimiliki oleh seluruh pegawai di lingkungan KEMENAG.Kemampuan yang dimaksudkan bagi PNS adalah NIP, SK dll yang diakui oleh negara sehingga bisa dijadikan sebagai kekuatan.Kemudian DAYA diartikan sebagai daya ingat, daya fikir, sehingga daya ini menjadi penting untuk dapat berkiprah bagi negara dalam perebutan saing yang begitu ketat.Dalam perkembangan zaman sekarang ini seluruh PNS di tuntut untuk profesional yakni memiliki keterampilan, dan keterampilan itu harus sesuai dengan pendidikan yang dimilikinya, dan orang profesional itu adalah orang yang memiliki akhlak (sikap dan prilaku) yang baik.Hal penting yang perlu diperhatikan oleh Pegawai adalah harus berusa untuk sebanyak mungkin mengikuti pendidikan dan diklat, karena Menpan telah memberikan warning bagi PNS akan dilakukan uji kompetensi bagi yang tidak layak/tidak lulus maka akan dipensiunkan.Adapun yang akan diuji adalah Tugas Pokok dan Fungsi, tempat kerja dan Apa kerja (uraian kerja) yang harus dilakukan harus betul-betul difahami dan dilakukan sehingga PNS itu betul-betul menjadi pelayanan masyarakat.Untuk mencapai tujuan dimaksud maka Balai Diklat Keagamaan medan akan terus mengadakan DIKLAT bagi seluruh PNS dilingkungan wilayah kerja BDK MEDAN.Pada akhir sambutan Drs. H.M. Toha Daulay menyampaikan kesimpulan :"Paling tidak seluruh pesrta Diklat harus bertambah ilmu walau sedikit, harus bertambah disiplin walau sedikit, harus bertambah baik walau sedikit, karena PNS sekarang harus merubah mindset dari orang yang dilayani menjadi orang yang melayani" (KUA : RG)