Kepala Kementerian Agama Kota Banda Aceh, H Abrar Zym SAg MH bersama beberapa kepala Kantor Urusan Agama (KUA) melakukan studi tiru Program Pemberdayaan Ekonomi Umat ke KUA Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara, Rabu, 1 November 2023.
Bersama Abrar Zym, ikut hadir dalam kunjungan ini Kasubbag TU, Dr Aida Rina Elisiva BAcc MM, Kasi Bimas Islam H Zulkarnaini SAg MA, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Syarifah Zaitunsari SPdI MEd dan sejumlah kepala kantor urusan agama (KUA) yaitu Muhammad Qusai SHI dari KUA Baiturrahman, Drs Erman Jaya MAg dari Kuta Alam, Mahfuzh SAg dari KUA Lueng Bata, Martoni SAg dari KUA Banda Raya, Drs Nurdin Ali dari KUA Jaya Baru dan Abdul Hadi Tabrani SAg dari KUA Kuta Raja.
Kedatangan rombongan dari Kemenag Banda Aceh disambut oleh Kepala Subbag Tata Usaha Kankemenag Aceh Utara, Sabauddin SAg MSos dan Kepala KUA Matangkuli, Helmi Saputra SAg bersama para Penyuluh Agama Islam pendamping penerima manfaat pemberdayaan ekonomi umat.
Abrar mengatakan bahwa kunjungan ke Aceh Utara ini selain tugas kedinasan juga merupakan ajang silaturahmi antar Kemenag Kota Banda Aceh dan kemenag Aceh Utara. Menurutnya, kunjungan ini dilakukan ke Aceh Utara karena Kemenag Aceh Utara menjadi satu-satunya penerima bantuan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat untuk KUA Revitalisasi dari Kementerian Agama RI.
Usai dialog dan penyerahan cendera mata, rombongan yang didampingi para penyuluh pendamping melakukan kunjungan ke lokasi kelompok binaan penerima manfaat atau bantuan.
Program pemberdayaan ekonomi umat merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Agama pada tahun 2021. Sebagai langkah awal dari program ini, Kemenag RI melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf mengucurkan bantuan sebanyak 100 juta rupiah untuk sepuluh penerima manfaat. Masing-masing penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 juta rupiah sebagai modal tambahan untuk pengembangan usaha yang sudah ada. Untuk memastikan penggunaan dana tepat guna mereka dibantu oleh penyuluh pendamping.
Ada tiga lokasi penerima manfaat yang dikunjungi yaitu Rumah Payet Maya Kemal, yang memanfaatkan dana untuk usaha menjahit, yang sudah berhasil memasarkan produknya hingga ke luar daerah melalui pemasaran online. Lokasi kedua ke Tanjong Babah Krueng melihat penerima manfaat yang membuaka usaha jasa bekam, yang dengan adanya dana pemberdayaan ekonmi umat ini sudah bisa membeli alat yang lebih lengkap dan alat sterilisasi. Lokasi terakhir adalah Peternakan Kambing. Dana tersebut digunakan untuk membuat kendang dan membeli indukan Etawa. Semua lokasi penerima manfaat berada di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh utara.
Di lokasi obyek binaan, Abrar sempat berdialog langsung dengan pelaku usaha penerima manfaat terkait bantuan yang diterima dimanfaatkan untuk apa dan bagaimana pemasaran hasil-hasil produksi yang dikelola, serta apa kendala yang dihadapi. Terkait keberadaan penyuluh pendamping, disampaikan bahwa mereka terus memberikan motivasi, support dan dorongan agar usaha para penerima manfaat bisa terus meningkat.[]