[Sigli | SK] Perkembangan pondok pesantren dewasa ini sangat luar biasa, hal ini sesuai dengan dengan apa yang dikehendaki dan diinginkan oleh masyarakat saat ini, dengan berbagai persoalan ditengah-tengah kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, demikian disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh pada launcing MTsS Unggul Nurur Rasyad Al-Aziziyah, Pidie, Senin (25/1).
Lebih lanjut Kakanwil menyampaikan bahwa masyarakat Aceh saat ini telah paham dan pandai dalam memilih pendidikan bagi anak mereka, terutama terhadap pendidikan agama dimana pondok pesantren/dayah menjadi pilihan utamanya.
Menyinggung dikotomi pendidikan saat ini, Kakanwil mengulas sejarah bahwa pengaruh penjajahan Belanda berakibat besar terhadap Pendidikan Indonesia, diantaranya terjadinya dikotomi ilmu dalam pendidikan Indonesia. “Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan sistem pendidikan pesantren yang memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu umum, yang sebenarnya jauh pada zaman dahulu para tokoh islam telah memberi teladan kepada kita, dimana para tokoh islam menguasai ilmu agama yang disertai dengan ilmu umum lainnya” ungkap Kakanwil.
“Tokoh Islam dahulu telah menguasai ilmu faraidz, yang mengatur tentang pembagian harta warisan, tentunya harus dibarengi dengan ilmu hitung menghitung, kalau tidak ilmu tersebut mustahil dapat diterapkan” ujar Kakanwil memberi contoh.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pidie, M. Iriawan, SE, sangat mendukung dan memberikan apresiasi dan penghargaan kepda Pimpinan Yayasan yang telah mendirikan d MTsS Nurur Rasyad. Dengan pendidikan Agama yang ditanamkan kepada anak sejak dini dan dengan program Tahfidznya, diharapkan kehidupan masyarakat Pidie khususnya akan sejahtera.
“Coba kita survey kepada anak-anak tamatan pesantren yang tahfidz 30 jus atau minimal 20 jus, saya yakin tidak ada yang bekerja sebagai tukang sapu atau pekerjaan kasar lainnya” ungkap Wabup mempromosikan program tahfidz pesantren. “Sekarang kita jangan hanya berbicara dan mengejar kuantitas, tapi kualitas yang harus kita utamakan buat anak, yakinlah anak kita bahagia dunia akhirat jika kita titipkan pada pondok pesantren” tambah Wabup.
MTsS Nurur Rasyad pada tahun ini telah memulai penerimaan siswa-siswi, yang seluruhnya berjumlah 67 orang siswa dengan rincian 43 siswa dan 24 siswi. Pendirian Madrasah sendiri bertujuan untuk memaksimalkan pendidikan agama, khususnya bagi putra putri daerah sigli, yang diharapkan dapat membendung pengaruh negative dan perkembangan kemajuan tekhnologi serta dapat memperkuat aqidah umat dari upaya-upaya aliran sesat dan kristenisasi yang sedang marak terjadi selama ini, ujar waled Rasid.
Pada pelounchingan MTs yang ditandai dengan pemotongan pita tirai Plang Nama MTsS Nurur Rasyad dihalaman Madrasah oleh Kakanwil, sekaligus diperingati Haul Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nurur Rasyad ke-9 dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pidie, Danramil, Ketua MPU, Para Ulama Pidie, Tokoh Masyarakat, Kabid Pondok Pesntren Kanwil Kemenag Aceh, Kakankemenag Pidie, Kakankemenag Pidie Jaya beserta Karyawannya.
(Ket Foto : 1. Kakanwil saat menyampaikan sambutan pada lounching MTsS Nurur Rasyad, 2. Makan Bersama pada Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di MTsS Nurur Rasyad, 3. Kakanwil dan Wabup Pidie mengunjungi Kantor Perwakilan Kuwait yang berada di depan MTsS Nurur Rasyad.