[Takengon | Rusli, Lc| Usai lakukan serangkaian kegiatan pertemuan di Bener Meriah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, Selasa (17/5), lanjutkan perjalanan dinasnya ke Kab. Aceh Tengah, Takengon. Serangkaian agenda di Takengon telah disiapkan Pemerintah Kab. Aceh Tengah dalam rangka menyambut kedatangan Gubernur Aceh beserta rombongan yang juga didampingi oleh Kakanwil Kemenag Aceh.

Dikampung Burnibius, Kec. Silih Nara, ribuan anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kab. Aceh Tengah dengan penuh antusias menyambut kehadiran Gubernur Aceh dan rombongan. Pada agenda kegiatan pertamanya itu, yang didampingi Kakanwil, Bupati dan para Pejabat Pemprov. Aceh, Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah sampaikan apresiasinya kepada Kegiatan Majelis Taklim untuk mendalami ilmu-ilmu agama yang merupakan bagian dari pelaksanaan Dinul Islam di Aceh.

Setelah acara selesai, Gubernur yang juga didampingi seluruh SKPK Pemkab Aceh Tengah dan para tokoh agama dan masyarakat di Kab. Aceh Tengah, melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Ketol. Di Kecamatan Ketol, daerah yang pernah rusak parah akibat gempa beberapa tahun lalu, Gubernur Aceh hadir dalam rangka memperingati peringatan Isra’ Mi’raj dan Peletakkan Batu Pertama pembangunan Dayah Nurul Walidin.

Selain peringatan Isra’ Mi’raj, Gubernur Aceh juga melakukan pensyahadatan kepada sepuluh orang dari tiga keluarga yang berasal dari Sumatera Utara dan pemberian santunan kepada muallaf yang telah disyadatkan tersebut. Dalam kesempatan itu, Gubernur berpesan agar para mualaf dapat mempelajari ilmu agama terutama di Dayah. Demikian pula Dayah sebagai Lembaga Pendidikan Agama diharapkan dapat mencetak generasi yang cerdas dan taat kepada Allah.

Kondisi hujan lebat tidak menyurutkan ribuan masyarakat yang memadati arena acara tersebut untuk mengikuti kegiatan sampai selesai. Selain ditimpa musibah gempa di Tahun 2013 lalu, Kec. Ketol juga merupakan daerah terdalam dibagian Barat Kab. Aceh Tengah serta paling terisolir dan tertinggal. Dalam kegiatan akbar tersebut, masyarakat Ketol menaruh harapan besar kepada pemimpin Aceh untuk membantu kehidupan mereka, dalam pembangunan sandang, pangan dan papan.