CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kakanwil Buka Puasa Dengan Korban Gempa Gayo

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 233
Jumat, 2 Agustus 2013
Featured Image
Takengon-KemenagNews (2/8/2013) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs. H. Ibnu Sa'dan, M.Pd,berbuka puasa bersama dan berdialog dengan karyawan Kementerian Agama Kabupaten Aceh korban gempa Gayo, Kamis(1/8)bdi Takengon.Acara yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan di aula Kemenag Aceh Tengah dihadiri Kakankemenag Drs. H. Hamdan, Kasubbag TU Drs. Saidi B, pejabat, karyawan dan keluarga besar Kemenag setempat yang merupakan korban gempa Gayo yang rumahnya rusak diterjang gempa berkekuatan 6,2 R, 2 Juli 2013 lalu.Sebelum acara buka puasa berlangsung, dalam pengantarnya Kakankemenag H. Hamdan yang juga termasuk salah seorang gempa Gayo, yang rumahnya rusak berat dalam laporanya menjelaskan tragedi dan ekses dari musibah tersebut secara runtun di hadapan Kakanwil. Hamdan menguraikan kerusakan akibat gempa di wilayahnya, ada 126 masjid rusak, 149 meunasah dan 39 madrasah rusak, 32 lembaga pendidikan agama seperti pesantren/balai pengajian rusak berat dan ringan, dan 7 Kantor Urusan Agama rusak, dan dua diantaranya yaitu KUA Ketol dan KUA Kute Panang, rusak berat dan rata dengan tanah. "Gempa juga telah menyebabkan 304 rumah karyawan jajaran Kemenag Aceh Tengah rusak berat, sedang dan ringan," terang Hamdan.Dalam laporannya Hamdan juga menjelaskan, pasca gempa jajaran Kemenag setempat telah melakukan berbagai upaya termasuk berkoordinasi intensif dengan Bupati dan Pemerintah setempat. "Alhamdulillah, koordinasi kita di sini sangat bagus. Hampir setiap saat kita ikut rapat dan pertemuan dengan bupati membahasa banyak hal terkait percepatan proses rekon. Jajaran kita juga ikut melakukan pembinaan rohani melalui ceramah, konseling, dan melakukan psikoterapi kepada masyarakat korban gempa," ujarnya.Kakanwil dalam pertemuan itu mengharapkan kepada jajaran Kemenag dan korban gempa untuk bangkit dan tidak boleh terus bersedih atas musibah itu. "Musibah yang terjadi itu diluar rencana manusia. Sebagai hamba Allah, musibah mestinya menjadikan kita semakin bertambah iman dan taqwa kepadaNya. Dan kita harus cerdas menghadapi musibah agar tidak terus larut dalam duka dan kesediahan. Musibah juga menjadi bukti Allah itu ada dan maha berkuasa atas segala sesuatu. Cepat atau lambat, setiap musibah pasti ada hikmah dibaliknya," urainya dihadapan ratusan yang hadir. Dalam kesempatan itu, Kakanwil menyerahkan bantuan secara simbolis kepada sejumlah karyawan Kemenag Aceh Tengah yang jadi korban gempa. Santunan itu merupakan bantuan jajaran Kementerian Agama seluruh Aceh kepada saudara mereka di Gayo. Dari laporan posko gempa Gayo Kemenag Aceh Tengah, sudah lebih dari Rp.200 juta bantuan dalam bentuk uang dan barang yang mereka terima. Sebagian besarnya telah disalurkan kepada korban. Selama di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Kakanwil yang didampingi Kakankemenag Aceh Tengah, Bener Meriah dan rombongan berkesempatan melihat langsung sejumlah lokasi madrasah, KUA, rumah ibadah dan lembaga pendidikan agama yang yang hancur dan rusak akibat gempa 6,2 r, awal Juli lalu. Gempa Gayo telah menelan puluhan orang meninggal dunia, ribuan orang kehilangan tempat tinggal, mengancurkan fasilitas keagamaan, madrasah, sekolah, fasilitas kesehatan dan umum lainnya di dataran Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah. Informasi terakhir, rehap rekon gempa Gayo akan dimulai September tahun ini. Pemerintah melalui APBN telah mengalokasikan Rp 501 milyar dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan Rp. 1,9 triliun untuk membangun kembali rumah di dataran penghasil kopi terkemuka di dunia. (jun)
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh