Dayah Insan Qur’ani (IQ) Ingin Jaya Aceh Besar menerima kunjungan Imam Masjid Belgia Mr Nuruddin dan Tokoh Pemikir Politik Islam Kontemporer Malaysia Prof Syed Azman, Ahad, 11 Agustus 2024.
Kunjungan dua tokoh tersebut ke Dayah IQ dalam rangka membahas perkembangan pendidikan dayah.
Nuruddin mengatakan, santri harus menjadi representatif bagi masyarakat bagaimana menyelaraskan dunia dan akhirat dengan serasi.
“Selain itu, penting juga bagi santri untuk memiliki skill yang nantinya sangat bermanfaat saat mengabdi di kampung halaman,” ujarnya di hadapan para santri dayah setempat.
Nuruddin berharap agar santri Insan Qur’ani mampu menjadi santri ideal yang siap menghadapi tantangan zaman.
“Santri ideal tidak sekedar menghafal Alquran dan belajar agama saja. Namun, lebih dari itu juga harus menguasai ilmu umum dengan baik, seperti matematika, sains, dan sebagainya agar bisa membawa kemajuan bagi umat Islam,” katanya.
Sementara itu, Prof Syed Azman yang juga President Institute of Advanced Islamic Studies mengatakan, pentingnya pembinaan generasi muda sedini mungkin di era globalisasi.
Dia menambahkan, di era globalisasi seperti sekarang ini, generasi yang lemah kepribadiannya sangat mudah terombang-ambing dan terseret ke dalam pergaulan yang salah.
“Generasi muda Islam utamanya para santri harus melek betul dengan teknologi. Karena teknologi jika dikelola dengan baik akan menjadi media dakwah yang sangat bermanfaat. Sebaliknya jika malah dikuasai oleh musuh-musuh Islam, ia akan menjadi alat mereka untuk menyebarkan propaganda & paham yang berseberangan dengan Islam,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pimpinan Dayah Insan Qurani H Muzakkir Zulkifli SAg mengatakan, kehadiran kedua tokoh penting ini mampu memantik motivasi belajar para santri khususnya di bidang hafalan dan pengembangan bahasa asing.
Ustaz Muzakkir, yang juga Katim LPQ Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Aceh, sampaikan Dayah IQ kerap menerima kunjungan berbagai tokoh dan lembaga dari luar negeri mulai dari tokoh agama, akademisi, tokoh pemerintahan, praktisi pendidikan, hingga delegasi yayasan dan universtitas.[]