Meulaboh - Teknologi informasi semakin berkembang pesat. Dulunya hanya mengandalkan surat kabar, televisi dan radio sebagai media informasi, namun sekarang semua orang dapat dengan mudah berbagi dan menerima informasi secara cepat.

Hal ini menuntut hubungan masyarakat (Humas) untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dalam mengkampanyekan perusahaan/lembaga, jika tidak reputasi perusahaan/lembaga akan menurun bahkan bisa hancur.

“Karena Humas adalah jantungnya perusahaan/lembaga,” jelas Inmas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Rahmat Trisnamal.

Hal tersebut disampaikan Rahmat pada kegiatan Pembekalan Mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh di kampus setempat, Senin 18 Juli 2022.

Rahmat menyebutkan, ada lima kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang Humas di era digital, yaitu keterampilan komunikasi, mengelola media sosial, riset, manajemen waktu dan kreativitas.

Ia menjelaskan, seorang Humas harus hebat dalam melakukan komunikasi verbal, seperti presentasi, interview dan public speaking. Selain itu Humas juga harus lincah dalam berkomunikasi non verbal, mulai dari membuat pers rilis, tulisan di web perusahaan/lembaga, editing dan juga tata bahasa.

Selanjutnya, Humas di era digital juga harus mampu mengelola media sosial. Sebab keahlian pengelola media sosial menjadi  nilai tambah bagi Humas untuk lebih mudah mengetahui bagaimana perilaku dan kebutuhan audiens di media sosial.

Menurut data We Are Social, per Januari 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 205 juta pengguna dari 278 juta lebih jiwa penduduk Indonesia dan 191 juta pengguna Internet menggunakan media sosial. 

“Jika dipersenkan, pengguna Internet di Indonesia mencapai 73 persen lebih dan 63 persen menggunakan media sosial,” jelasnya.

Selain itu, Humas juga harus memiliki keterampilan riset (penelitian), sebab penelitian yang menyeluruh dapat membantu dalam menentukan pendekatan yang paling efektif untuk melakukan kampanye tertentu sesuai dengan keinginan dari klien.

Selanjutnya Humas juga harus memiliki keterampilan manajemen waktu, sebab waktu yang efektif dapat mencapai tujuan dengan baik dan mampu mempertahankan tingkat kualitas yang diperlukan dalam pekerjaan.

Kemudian Humas juga dituntut untuk mempunyai keterampilan kreativitas. Kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuk kampanye yang sukses.”Setiap situasi PR berbeda, jadi Anda harus dapat menerapkan pendekatan dan teknik yang berbeda untuk menghadapi setiap skenario yang diberikan,” tambahnya.

Humas Harus Tingkatkan Keterampilan Secara Teratur.

Selain memiliki keterampilan dasar, seorang Humas juga harus meningkatkan keterampilan secara teratur agar tetap kompetitif. 

Dalam hal ini ada beberapa saran dalam meningkatkan keterampilan humas, yaitu pelajari keterampilan baru, waspadai tren industri, mencoba gaya tulisan yang berbeda, menetapkan tujuan pengembangan pribadi dan profesional dan mempelajari lebih lanjut tentang fokus klien.

Rahmat menjelaskan, seorang humas dapat ditempatkan di berbagai situasi, dengan pelajaran baru untuk dipelajari di setiap langkah, situasi tersebut dapat digunakan sebagai peluang untuk mempelajari keterampilan baru yang dapat diterapkan pada kampanye di masa mendatang.

Selain itu humas juga perlu mewaspadai tren industri dengan memperhatikan apa yang dilakukan oleh orang lain dan apa yang terjadi di industri secara luas, serta mengikuti dan memantau media sosial humas profesional secara teratur, situs perdagangan dan publikasi untuk tetap mengikuti tren baru.

Ia menambahkan, seorang Humas juga tidak boleh menutup diri untuk terus mempelajari gaya penulisan yang berbeda dan meluangkan waktu setiap hari untuk menulis dan berkomunikasi dengan orang lain untuk memperkaya pengetahuan dan membantu menjadi humas profesional yang fleksibel.[]