CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Hatta: Mari Kita Bertegur Sapa

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 557
Rabu, 23 Juli 2014
Featured Image

[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya]  Siang Rabu ba’da zhuhur, 25 Ramadhan (23/7) kajian kita di Mushalla Kanwil, Al-Ikhlas, dilanjutkan dengan tema Idul Fitri. Ada tiga penanya seusai Ustadz Muhammad Hatta Lc MA kupas makna penyucian.  

“Dengan datangnya Idul Fitri, mungkin selama ini sesama kita tidak bertegur sapa, sudah bisa bersalaman, memohon maaf, dan menyapa kembali. Mari kita saling bertegur sapa kembali,” ajak H Muhammad Hatta Lc MA, alumni Universitas di Mesir itu. 

Di hadapan Kakanwil, Kabid Penais Zawa, Kabid Urais Binsyar, dan jamaah lainnya, juga kaum ibu, Ustadz Hatta menjawab pertanyaan dari Saifullah SAg (Staf di Bidang Madrasah), “Bagaimana skala prioritas saat kita mau bersilaturrahmi, usai shalat ‘ied, apakah ke kuburan dulu, ke rumah orang tua dulu, atau ke warung dulu?” 

Jawabannya, bahwa dalam Islam ada satu kaidah kira-kira, “Kesempitan dalam Islam akan diiringi dengan kemudahan.” Jadi jika memungkinkan  ke rumah orang tua, atau kuburan orang tua yang dekat dengan kita lokasinya, silakan ke sana dulu. Namun jika lokasi berlainan kota, silakan ke rumah guru atau jiran atau rekan kerja dulu. Yang jelas utamakan orang tua, jika memungkinkan. 

“Jangan sampai jika kita di Banda Aceh, hari pertama terbang ke rumah orang tua di Medan dulu, kemudian balik ke sini, silaturrahmi ke jiran tetangga,” tamsilnya dalam acara rutin yang siang itu dimoderatorkan Al-Ghazali SAg (Staf Penais Zawa Kanwil).

Terhadap pertanyaan Drs Taharuddin MPd, Kasi di Bidang Madrasah, “Apakah makna penyucian dikaitkan dengan 5 pilar Islam?” Ustadz Hatta, yang juga mengisi kajian dan pengajian di showroom Suzuki dan Langgar Batu Gampong Kampong Baro Pasar Aceh, menjawab, “Semua rukun Islam kecuali haji sudah termuat penyucian dalam puasa. Dalam puasa sudah ada syahadat (tak mungkin puasa orang yang bukan mukmin), dalam puasa sudah ada shalat (bahkan shalat sunnat), dalam puasa sudah ada zakat, dan untuk haji sudah ada hari raya ‘Idul Adha.”

Semua amalan dalam rukun Islam, muaranya pada penyucian: usai haji mabrur ia bagaikan lahir kembali umpama bayi suci, usai Ramadhan ia bak orang baru dan suci di Syawalnya, usai berzakat ia bersih dari kotoran dan kotoran hartanya, dan usai shalat ia seperti mandi tiap hari lima kali, diampuni dosa-doasnya, di samping terhindar dari keji dan mungkar.

Pertanyaan Pak Taha ini lahir karena di awal ada penjelasan tentang makna zakat fitrah dan fitri.

Dan atas pertanyaan H Juniazi Yahya MPd (Kasubbag Hukum dan KUB), “Apa kiat atau Ustadz bisa bagi tips pada kami, supaya pascapuasa kita tetap jujur, istiqamah dan sebagainya?”

“Lanjutkan, selepas Ramadhan, dalam keseharian kita, apa yang pernah kita perbanyak dalam Ramadhan…,” jawabnya. []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh