Sejumlah guru madrasah di Kabupaten Aceh Barat mengikuti tes kemampuan membaca alquran yang dilakukan langsung oleh pengawas madrasah setempat.
Uji kemampuan baca alquran itu dilakukan untuk memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan, khususnya dalam menanamkan kecintaan dan pemahaman siswa terhadap Alquran.
“Salah satu program utama yang tengah digencarkan adalah gerakan 15 menit mengaji sebelum pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM),” sebut Ketua Kelompok Pengawas Madrasah Aceh Barat, Khaidir MA, Rabu 9 Oktober 2024.
Menurut Khaidir, program tersebut sangat penting untuk membentuk karakter dan meningkatkan nilai-nilai spiritual di lingkungan madrasah.
Tes kemampuan tersebut meliputi pemetaan kemampuan membaca alquran, pemahaman tajwid, dan penafsiran ayat-ayat suci, sebagai langkah awal untuk meningkatkan literasi alquran di lingkungan pendidikan.
Khaidir mengatakan, pengawas madrasah Aceh Barat akan terus melakukan visitasi ke madrasah dan sekolah setiap bulannya, guna memastikan semua elemen di madrasah terbebas dari buta huruf alquran.
“Ini adalah pedoman hidup utama bagi umat Islam. Kita tidak boleh lengah dalam upaya mengimplementasikannya di lingkungan pendidikan,” tegasnya.
Selain itu, pengawas madrasah juga mendorong kesuksesan program-program yang diluncurkan oleh Kementerian Agama Provinsi Aceh, seperti lima belas menit (Limit) bersama alquran dan Gerakan Madrasah dan KUA bersih, sehat, indah dan asri (Gemarku Berseri).
Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Barat, H Abrar Zym SAg MH mengapresiasikan dan memberikan dukungan penuh pada program yang dijalankan pengawas madrasah.
Menurut Abrar, gerakan ini menjadi langkah strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam aspek spiritual, khususnya dalam memahami dan mencintai alquran.
“Dengan kebersamaan, kita dapat membiasakan membaca alquran setiap hari,” tutup Abrar.[]