Kota Jantho|Muhammad Yani| Rencana mulia dari guru-guru PAI pada madrasah untuk memiliki organisasi profesi guru khususnya dalam wadah MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sebagaimana sudah dimiliki oleh Guru PAI pada sekolah, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Rencana ini sudah lama diwacanakan oleh Guru PAI Pada Madrasah, namun hingga saat ini belum dapat diwujudkan.

Hal ini sebagaimana di sampaikan oleh Dra. Nurlina, merupakan Guru PAI pada MAN Tungkop Aceh Besar melalui telepon selulernya tadi malam Kamis (29/1/2014) kepada saya (Muhammad Yani) juga selaku ketua MGMPPAISMA Provinsi Aceh serta Guru Inti pada MGMPPAISMA Rayon Peukan Bada, sebelumnya juga sudah sempat dibicarakan dengan Khairul Azhar, S. Ag merupakan Kepala Madrasah Aliyah Swasta Ruhul Islam Anak Bangsa (MASRIAB).

Kembali Nurlina menambahkan bahwa wacana ini sudah lama mendapat sambutan serius dari orang nomor satu di MASRIAB ini bahkan yang bersangkutan siap memfasilitasi segala kebutuhan untuk menyukseskan musyawarah awal ini. Namun demikian ada satu hal yang masih menjadi titik permasalahan, bahwa pelajaran PAI pada madrasah ini mereka tidak dinamakan dengan PAI akan tetapi 4 aspek PAI ini dijadikan sebagai mata pelajaran, misalnya pelajaran Fiqh, Akidah Akhlak, Al-Qur’an Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap permasalahan ini semoga Kasi Mapenda pada Kankemenag Kab/Kota dan Kabid Mapenda pada Kanwil Kemenag Aceh kita do’akan segera mengambil jalan keluar atau solusi terbaik, karena kehadiran MGMP ini merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan kompetensi guru disamping sebagai wadah silaturahim sesama guru, dan permasalahan ini tentunya tidak saja di Kabupaten Aceh Besar, akan tetapi menyangkut persoalan guru PAI Madrasah seluruh Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh bahkan dalam konteks Nasional (NKRI). InsyaAllah kiranya segera terwujud, Amin… [y]